Anies Beberkan Alasan Hendak Bentuk Kementerian Kebudayaan Jika Terpilih

ADVERTISEMENT

Anies Beberkan Alasan Hendak Bentuk Kementerian Kebudayaan Jika Terpilih

Tim detikNews - detikEdu
Selasa, 06 Feb 2024 12:00 WIB
Presidential candidate and former Jakarta Governor Anies Baswedan speaks during a televised debate ahead of the general election at the Jakarta Convention Center in Jakarta, Indonesia, February 4, 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Anies Baswedan dalam debat kelima Pilpres 2024. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Jakarta -

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mewacanakan hendak membentuk Kementerian Kebudayaan yang terpisah dari Kementerian Pendidikan jika terpilih menjadi presiden. Wacana ini mulanya diutarakan Anies dalam debat kelima Pilpres 2024.

Anies ingin apabila kementerian tersebut dibentuk, maka akan menjadi fasilitator semua kegiatan kebudayaan di Tanah Air.

Alasan Bentuk Kementerian Kebudayaan

Anies membahas pengalamannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia menyebut Jakarta memiliki Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata yang terpisah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami melakukan itu di Jakarta. Di Jakarta dulu namanya dinas pariwisata dan kebudayaan. Itu dua hal yang terpisah. Yang namanya pariwisata itu komersial, yang kebudayaan itu tidak untuk komersial. Ketika dibangun menjadi dinas kebudayaan tersendiri, langsung dia bisa menjadi fasilitator seluruh kegiatan kebudayaan," jelas Anies di Lapangan Molinow, Kotamobagu, Sulawesi Utara pada Senin (5/2/2024).

Anies melihat Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa. Kendati begitu menurut pengalamannya semasa menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies menilai perhatian hanya tertuju pada permasalahan di sektor pendidikan.

ADVERTISEMENT

"Nah Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Dalam pengalaman kami ketika mengelola Kemendikbud, hampir semua perhatian sumber daya itu lebih banyak ke bidang pendidikannya, daripada untuk kebudayaannya," ujarnya, dikutip dari detikNews.

Anies yakin dengan adanya kementerian khusus, maka pemerintah bisa mengalokasikan anggaran yang cukup untuk menjadi fasilitator kebudayaan. Oleh sebab itu, kebudayaan akan terus tumbuh.

"Dengan ini menjadi tempat (kementerian) khusus, harapannya bisa konsentrasi, bisa ada alokasi anggaran yang cukup, dan bisa secara serius menangani perawatan dan pengembangan kebudayaan kita. Sehingga dia menjadi fasilitator untuk tumbuh kembangnya budaya Indonesia," beber Anies.

Anies menegaskan, Kementerian Kebudayaan bukan menjadi suatu birokrasi yang mengembangkan budaya. Tetap para budayawan dan seniman yang akan mengembangkan budaya. Kendati begitu kementerian khusus akan membantu memfasilitasi.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads