Debat Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum resmi selesai Minggu (5/2/2024) malam. Para calon presiden (capres) menyampaikan gagasannya dalam lingkup tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia dan Inklusi.
Berkaitan dengan tema inklusi, beragam bahasa isyarat ikut hadir debat calon capres terakhir malam tadi. Seperti yang disampaikan capres nomor urut satu Anies Baswedan dan juga nomor urut tiga Ganjar Pranowo.
Lalu apa arti yang disampaikan kedua capres tersebut? Begini penjelasannya dikutip dari CNBC Indonesia dan detiknews, Senin (5/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti Bahasa Isyarat di Debat Capres Terakhir
1. Anies Baswedan
Penyampaian bahasa isyarat oleh Anies Baswedan terjadi saat pemaparan visi dan misi. Mantan Mendikbud itu menunjuk jam tangan yang digunakannya pada tangan kiri lalu menggerakan jari seperti mengikat sesuatu dari depan ke belakang.
Menunjuk jam tangan dalam bahasa isyarat berarti waktu dan gerakan menggerakan tangan dari depan ke belakang berarti berubah atau perubahan. Sehingga bila berkaitan dengan tagline kampanye pasangan nomor urut 01, Anies ingin menunjukkan pesan 'Waktunya perubahan' melalui bahasa isyarat.
Bukan baru kali ini dilakukan, CNBC Indonesia menjelaskan bila Anies sempat beberapa kali menggunakan gestur ini saat berdiskusi dengan teman Tuli.
Mengutip Himaka Fikom Universitas Padjadjaran (Unpad) teman tuli adalah kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan (disabilitas) pada pendengaran. Sapaan tuli dipandang lebih sopan dibandingkan dengan panggilan tunarungu.
Karena tunarungu merupakan istilah medis yang menggambarkan keterbatasan indera pendengaran bukan karena bawaan lahir. Hal ini dianggap sebagai sebuah kewajiban untuk bisa menggunakan kemampuan pendengaran layaknya orang normal.
Padahal tidak semua orang tuli memiliki kemampuan komunikasi yang sama.
2. Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Bila Anies Baswedan menggunakannya pada saat penyampaian visi dan misi, pasangan Ganjar-Mahfud menggunakan bahasa isyarat kala memasuki arena debat. Keduanya membentuk huruf "S" dan "T" dengan jari yang kemudian diketahui berarti Sat-Set, Tas-Tes tagline keduanya.
Pasangan nomor urut 03 ini juga melambaikan salam metal yang bisa berarti angka 3 dan juga bermakna "aku sayang kamu" dalam bahasa isyarat.
Tidak hanya gestur, penampilan pasangan 03 di setiap debatnya memang terkenal berbeda. Pada debat terakhir ini, Ganjar-Mahfud menggunakan jaket varsity-raw dengan patch yang memuat seluruh program unggulan keduanya.
Selain mudah untuk dibaca teman tuli, jaket varsity dipilih karena dinilai kerap dipakai mahasiswa. Hal ini menyinggung salah satu tema debat yakni pendidikan.
Sekilas Tentang Bahasa Isyarat
Wonderopolis menjelaskan ada 138-300 jenis bahasa isyarat yang berbeda di seluruh dunia. Namun, di Indonesia bahasa isyarat dibagi menjadi dua jenis yakni Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (Sibi) dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).
Keduanya sama-sama menggunakan gerakan dua tangan dalam penyampaiannya. Namun, Sibi dikenal memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dibanding Bisindo. Bisindo dinilai lebih mudah dengan keunikan seperti bahasa daerah.
(det/nwk)