Lupus adalah penyakit autoimun yang berbahaya, terlebih jika penderita mengalami anemia. Atas hal tersebut, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas sebuah alat untuk mendeteksi kadar hemoglobin.
Alat ini diberi nama Hemoglobest dan berfungsi untuk memprediksi adanya penyakit anemia pada penderita lupus. Menurut ketua tim yakni Muhammad Taufiqul Huda, alat diharapkan sebagai peringatan dini bagi penderita untuk waspada terhadap rendahnya kadar hemoglobin.
"Alat ini dilengkapi dengan sistem prediksi anemia sehingga dapat dipakai oleh penderita lupus sebagai peringatan dini," jelasnya, dikutip dari laman ITS, Selasa (30/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didesain dengan Kecerdasan Buatan
Kelebihan dari alat deteksi anemia ini menggunakan kecerdasan buatan yakni STM32. Sistem tersebut dapat membuat perangkat melakukan perhitungan secara efisien, sehingga hasil deteksi bisa keluar lebih cepat.
Detektor pada Hemoglobest ini menggunakan prosedur non-invasif. Artinya, deteksi tidak memerlukan alat yang harus dimasukkan lewat kulit layaknya jarum suntik.
"Dengan begitu, alat akan lebih mudah untuk digunakan serta tidak memberikan rasa sakit," jelas Taufiqul.
Lebih lanjut, Taufiqul mengatakan Hemoglobest menggunakan lima spektrum cahaya yang akan diserap hemoglobin dalam darah di pembuluh kapiler jari tangan. Spektrum cahaya yang masuk kemudian akan diterima oleh sensor dan dianalisis polanya.
Setelah itu, akan keluar kadar hemoglobin yang membawa oksigen dan tidak membawa oksigen. Lalu, informasi kadar hemoglobin dan prediksi anemia akan keluar.
"Hal itu pun menjadikan hasil deteksi lebih efektif dibandingkan oximeter yang hanya menggunakan dua spektrum," terangnya.
Menghasilkan Sedikit Limbah
Dikarenakan prosedur yang dilakukan secara non-invasif, limbah yang dihasilkan Hemoglobest lebih sedikit dibandingkan detektor hemoglobin yang invasif. Penggunaan prosedur tersebut berguna dalam mengurangi jumlah limbah medis yang tinggi.
"Dengan adanya alat ini tentunya akan mengurangi limbah sampah medis yang ada di Indonesia," kata Taufiqul.
Gagasan dari mahasiswa Teknik Elektro ITS ini meraih pendanaan dan medali perak pada Presentasi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 tahun 2023.
(cyu/nwk)