Bimbingan belajar (bimbel) Zenius telah tutup. Dosen Ekonomi Islam, Universitas Airlangga, Lina Nugraha Rani, berpendapat bahwa tutupnya bisnis e-commerce erat kaitanya dengan konsolidasi dan sinergi bisnis agar bisa tetap berlanjut.
"Saya rasa efek besar terjadi pada aktivitas pengangguran tenaga kerja. Persaingan pasti dirasakan oleh sesama persaingan teknologi pendidikan (edtech) karena berkurang satu, namun di satu sisi menjadi pembelajaran pesaing edtech dalam melakukan affordable manajemen yang perusahaan yang lebih baik," tuturnya dikutip dari situs Unair, Selasa (16/1/2024).
Lina menyayangkan platform yang sudah lama beroperasi ini tutup. Ia optimistis karyawan Zenius yang didominasi anak muda memiliki kualitas unggul dan mampu melewati challenging roda kehidupan bekerja. Karyawan dengan pengalaman e-commerce lebih terbiasa dengan dinamika perubahan dalam industri tersebut. Mereka lebih bisa beradaptasi dan kemampuan menemukan pekerjaan baru di tempat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lina menegaskan pemerintah perlu memberikan support dengan membagikan opsi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi tenaga kerja yang terkena PHK. Pemerintah memasifkan setiap tenaga kerja mendapatkan pesangon atau kompensasi. Kalau itu pekerja tetap, maka wajib mendapat pesangon. Kalau itu pekerja kontrak, maka wajib mendapat kompensasi.
"Tentu e-commerce Zenius ini banyak menyerap tenaga kerja, teruntuk kalangan muda perbanyak pengalaman dan selalu menjadi unggul di mana pun berada. Siap dengan banyak risiko kerja yang tidak bisa dihindarkan, belajar menyisihkan dana darurat minimal enam kali dari gaji bulanan," ujarnya.
Pentingnya Manajemen Risiko Perusahaan dan Karyawan
Lina menyampaikan manajemen risiko karyawan merupakan bagian integral dari manajemen umum suatu perusahaan. Hal ini melibatkan identifikasi, penilaian, dan penanganan risiko yang terkait dengan faktor-faktor manusia dalam organisasi. Menilai kinerja karyawan secara teratur dan memberikan umpan balik konstruktif untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko yang terkait dengan kinerja rendah.
Mengelola risiko karyawan dapat membantu perusahaan menghindari biaya yang mungkin timbul akibat konsekuensi negatif dari risiko-risiko tersebut. Investasi dalam pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi strategi jangka panjang yang menguntungkan bagi perusahaan. Dengan memiliki SDM yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan kontribusi karyawan terhadap keberhasilan organisasi.
(nwy/nah)