Pakar Unair Bongkar Kelebihan Hadirnya Satria-1, Satelit RI Terbesar di Asia

ADVERTISEMENT

Pakar Unair Bongkar Kelebihan Hadirnya Satria-1, Satelit RI Terbesar di Asia

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 12 Jan 2024 10:00 WIB
Satelit Indonesia SATRIA-1 Pancarkan Koneksi Lewat Angkasa
Ilustrasi Satelit Satria-1. Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Sejak Juni 2023 lalu, pemerintah Republik Indonesia (RI) luncurkan satelit baru yang dinilai terbesar di Asia. Satelit ini bernama Satria-1 yang menjadi solusi dalam pemerataan layanan fasilitas internet di seluruh wilayah negeri.

Dengan demikian akses pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik pemerintah bisa dijangkau lebih luas termasuk bagi wilayah timur dan terpencil. Sudah mengudara di ruang angkasa, Satria-1 diprediksi akan mulai beroperasi pada awal tahun 2024.

Dosen Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Fakultas Teknik Maju dan Multidisiplin (FTTM) Universitas Airlangga (Unair), Asif Ali Zamzami SST MSc menjelaskan Satria-1 memiliki teknologi terbaru dan menjadi satelit terbesar di Asia. Tinggi satelit Satria-1 sekitar 6,5 meter yang mendukung kecepatan internet sebesar 150 Gbps.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga dapat menjangkau lebih banyak titik lokasi. Selain itu, satelit yang besar juga bisa menyimpan energi agar lebih awet dan tahan lama," jelasnya dikutip dari rilis di laman resmi Unair, Kamis (11/1/2024).

Capai Titik Orbit di Wilayah Timur Indonesia

Lebih lanjut, Asif menjelaskan bila sebelumnya Indonesia sudah pernah meluncurkan sebuah satelit. Namun, satelit tersebut tidak mencapai wilayah timur Indonesia.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Satria-1 berhasil diluncurkan di orbit 146α΅’ Bujur Timur yakni berada di atas Pulau Papua dengan ketinggian lebih dari 36 ribu km di atas permukaan Bumi. Sedangkan di Bumi sendiri, didirikan 11 lokasi stasiun titik pemancar dan penerima informasi dari satelit Satria-1.

Ke-11 nya berada di Cikarang (lokasi pemegang pusat kendali), Batam, Banjarbaru (lokasi pusat kendali cadangan jika stasiun Cikarang tidak bekerja dengan baik), Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Kelebihan Penggunaan Satelit

Asif memberikan respon positif dengan hadirnya Satria-1, menurutnya ada berbagai manfaat dari penggunaan satelit bagi proses komunikasi masyarakat Indonesia.

Pertama, satelit menjadi sebuah jawaban untuk memfasilitasi alat komunikasi secara merata terutama bagi daerah terpencil. Penggunaannya dinilai lebih efektif dibandingkan membangun Base Transceiver Station (BTS) yang areanya terbatas.

"Penggunaan komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator sulit diterapkan di daerah yang jarang menggunakan kabel seperti di Papua. Oleh karena itu, pemerintah berinisiatif meluncurkan kembali satelit untuk memeratakan layanan internet," terangnya.

Kedua, masa pakainya tergolong cukup lama yakni sekitar 15 tahun. Meskipun biaya pembuatannya besar, Asif menjelaskan masyarakat bisa merasakan manfaatnya dalam jangka waktu yang panjang.

"Pembuatan satelit, terutama satelit yang besar tentu memakan banyak dana yang tidak sedikit. Akan tetapi, penggunaan satelit yang dapat terpakai hingga 15 tahun dinilai efisien untuk memberikan fasilitas internet dalam jangka panjang," pungkasnya.




(det/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads