Selalu ada cerita menarik yang dibagikan oleh mahasiswa peserta program International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Kali ini cerita datang dari mahasiswa Bisnis Kreatif Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dewa Putu Tubagus Adi Sanjaya.
Adi panggilan akrabnya berkesempatan untuk menggali ilmu terkait program studinya yakni Bisnis Kreatif di Humber College, Kanada. Baginya, Kanada menjadi salah satu negara yang punya banyak daya tarik untuk menjadi tujuan studi pelajar Indonesia.
Pembelajaran di 'negeri pecahan es' tersebut cenderung bersifat spesifik dan fokus ke tujuan utama. Hal ini dirasakan kepada beberapa mata kuliah yang diambil Adi selama Humber College.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih selaras dengan program studinya di UI, Adi berkesempatan mengambil lima mata kuliah yang berhubungan dengan bisnis kreatif. Kelimanya yakni Risk Management in the Event Industry; Public Relations, Fundraising, & Sponsorship; Catering Management; Effective Leadership & Human Resources; dan Introduction to Event Management.
Lima mata kuliah itu diambil Adi sebagai dasar untuk mengembangkan sebuah usaha kreatif terutama event. Hal ini tentu menjadi pengalaman baik baginya karena tak hanya teori, mahasiswa juga diminta melakukan praktik langsung dalam pengimplementasian ilmu yang sudah didapatkan.
"Belajar di Humber College membuat saya lebih percaya diri ketika mengelola sebuah event, mulai dari perencanaan, persiapan, proses produksi event, hingga evaluasi post-event," ungkapnya dikutip dari rilis resmi UI, Kamis (11/1/2024).
Proyek Akhir yang Berkesan
Salah satu praktik yang dilakukan Adi sebagai tugas akhir terlihat di mata kuliah Public Relations, Fundraising, and Sponsorship. Kala itu, ia diminta untuk membuat proposal sponsor kegiatan "Marathon of The Year" kepada perusahaan sepatu terkenal ASICS Kanada.
Dalam prosesnya, Adi menjelaskan bila pihaknya memberikan penawaran sponsorship sebesar 5.000 dolar Kanada kepada ASICS. Setelah diperhitungkan, kontraprestasi yang akan perusahaan dapatkan hingga angka 15.000 dolar Kanada.
Angka tersebut didapatkan dengan berbagai lahan promosi seperti videotron pada billboard yang mencantumkan logo ASICS. Lokasi videotron tersebut juga dipilih tempat yang strategis.
"Billboard tersebut berlokasi di Yonge-Dundas Square, salah satu jalan terpadat di Toronto dengan valuasi $0.00325 per kepala yang melihat iklan tersebut. Tak hanya billboard, logo ASICS juga akan dicantumkan di berbagai instrumen iklan lainnya, seperti di situs web, media sosial, poster, banner, e-mail newsletter, adlibs, hingga merchandise," ujar Adi.
Tidak hanya "Marathon of The Year", Adi juga sempat membuat proposal penghimpunan dana untuk organisasi nonprofit di Kanada bernama "Youth Without Shelter". Organisasi ini diketahui berfokus pada anak muda yang tidak memiliki tempat tinggal.
Penghimpunan dana ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti penjualan tiket "Marathon of The Year", keuntungan penjualan makanan, serta merchandise yang dijual pada acara tersebut. Jadi, peserta tidak hanya berpartisipasi dalam acara olahraga tetapi sekaligus berdonasi bagi remaja yang tak punya tempat tinggal.
Pengalaman berkuliah di Kanada ini tentu memiliki dampak positif lain bagi Adi. Terutama dalam hal bertambahnya jejaring dengan mahasiswa asing dari berbagai negara hingga mempelajari budaya lewat berbagai festival negara yang banyak ia hadiri selama di Humber College.
Itulah cerita IISMA Adi dari negara berlambang daun maple, Kanada. Bila detikers tertarik ikut IISMA di tahun 2024 yuk segera persiapkan diri karena pendaftarannya akan dibuka pada 23 Januari 2024 mendatang, semoga berhasil!
(det/nwk)