Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat mengembangkan inovasi alat deteksi militer untuk memperkuat ketahanan dan keamanan nasional.
Hal tersebut dikatakan oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof Kuwat Triyana dalam agenda pertemuan peneliti muda Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AD, Mayor Indra Kristian di kampus UGM pada Rabu (13/12/2023).
"FMIPA menyambut dengan baik dan menyatakan kesiapannya dalam mengawal inovasi yang akan kita kembangkan bersama ini," kata Kuwat, dikutip dari laman UGM pada Jumat (22/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuwat menuturkan inovasi alat deteksi tersebut selaras dengan target UGM dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam bidang inovasi dan perdamaian.
Mahasiswa Bakal Dilibatkan
Wiwit Suryanto sebagai anggota tim peneliti bidang Geofisika UGM menjelaskan pengembangan inovasi alat deteksi militer ini akan mengadopsi hasil penelitian mutakhir yang telah dikembangkan oleh FMIPA sebelumnya.
Indra mengatakan pengembangan alat ini akan melibatkan mahasiswa juga. Mereka akan diajak melakukan riset serta praktik langsung di laboratorium.
Dengan adanya kolaborasi ini, Indra berharap kerja sama akan dikembangkan menjadi bagian kolaborasi antara akademisi dan TNI. Selain itu, ia berharap kerja sama akan mendorong pengembangan dan pemeliharaan alutsista TNI.
Alutsista TNI sendiri merupakan alat peralatan utama beserta pendukungnya yang merupakan sistem senjata yang mempunyai kemampuan dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok TNI.
(cyu/nwk)