Saat ini sektor industri digital telah menyediakan kesempatan besar bagi perempuan untuk berkarier. Hal tersebut diperkuat adanya peningkatan mahasiswi yang mengambil jurusan digital di perguruan tinggi.
"Peserta pendidikan perempuan di teknologi itu sudah banyak," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Suharti dalam acara Digital Talent Day 2023 yang diadakan Kantor Staf Presiden dan Huawei di Universitas Tarumanagara, Rabu (20/12/2023).
Begitu juga papar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga. Ia mempertegas bahwa peluang perempuan berdaya di industri digital kini semakin luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adanya revolusi teknologi informasi dan komunikasi akan semakin memudahkan kita semua meningkatkan kapasitas, keahlian dan kemampuan para perempuan, salah satunya dalam membangun usaha ekonominya dan memperkuat jejaring ekonomi para perempuan," ujarnya secara daring.
Dalam kesempatan yang sama hadir pula Direktur Independen PT XL Axiata, Yessie D Yosetya dan Managed Service Project Director Huawei Indonesia, Ellenora Sirait. Mereka berdua membicarakan beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi mahasiswi yang ingin bekerja di dunia industri.
Tips Persiapan Berkarier di Industri Digital bagi Mahasiswi
1. Mencari Tahu KPI di Perusahaan Incaran
Sempat menjadi Co-Chair G20 Presidensi Indonesia, Yessie menyampaikan kini setiap perusahaan telah mengatur Key Performance Indicators (KPI) yang lebih jelas. Harapannya, perusahaan dapat memperkuat kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam memimpin perusahaan.
"Perempuan bisa maju apabila ada KPI, ada pengukuran yang jelas. Pada saat Presidensi Indonesia, G20 itu bersepakat untuk punya KPI yang diukur di perusahaan," tuturnya.
"Yang pertama adalah berapa banyak persentase perempuan di level direksi. Berapa banyak persentase perempuan di level manajerial. Berapa banyak persentase perempuan di angkatan kerja. Berapa banyak perempuan yang diset di science technology engineering path, kelima masih adakah gap atau perbedaan salary antara perempuan dan laki-laki," sambungnya.
2. Berani dan Terus Belajar
Sebagai petinggi di perusahaan besar, Yessie tak memungkiri bahwa posisinya saat ini ia raih berkat kemauannya untuk terus belajar. Selain itu, ia juga mengingatkan mahasiswa untuk senantiasa berani dalam mengambil peluang.
"Itu mungkin yang terlihat dari kami semua yang ada di sini (pembicara). Jadi kita tidak pernah menutup diri untuk berhenti dan terus belajar serta menemukan hal yang baru," ungkap Yessie.
Pantang menyerah dalam belajar menurutnya dapat membuat perempuan terus berdaya dan berprestasi. Saat ada peluang yang datang, menurutnya tak ada alasan bagi perempuan untuk menolaknya selagi ia memiliki kapasitas.
"Akan sangat mudah bilang bahwa begitu ada kesempatan untuk menjadi manager, kita kadang bilang 'belum waktunya', 'bukan saya', 'siapa sih saya', 'adakah orang yang lebih baik dari saya'," tuturnya.
3. Tidak Membatasi Kemampuan Diri
Adapun menurut Ellenora, hal mendasar yang harus disangkal bagi perempuan yang ingin berkarier di industri digital adalah membatasi pemikiran dan kemampuan diri.
"Setiap Huawei membuka lowongan pekerjaan, itu tidak ada syarat gender. Jadi, siapa saja itu silakan, yang punya pengalaman dan kemampuan tentunya," katanya.
Ia menambahkan, "Jadi, buat adik-adik mahasiswa jangan batasi kemampuan di diri kita. Jangan sampai punya pemikiran, saya perempuan saya enggak bisa melakukan pekerjaan ini dan itu."
4. Hadapi Tantangan yang Ada
Ellenora kemudian mengingatkan kepada mahasiswi agar tidak menutup diri terhadap tantangan yang datang. Menurutnya tantangan adalah kesempatan dan kadang tidak datang dua kali.
"Karena challenge itu adalah opportunity, enggak usah khawatir dengan kesempatan yang diberikan karena kadang kesempatan itu tidak datang dua kali," kata Ellenora.
Lalu ia bercerita, "Saat pertama kali saya terjun ke dunia industri teknologi, itu saya sebagai engineer atau tim lapangan. Jadi, saya naik tower yang 20 meter, kemudian saya juga menjadi perempuan pertama yang ikut bekerja menjaga jaringan."
(cyu/faz)