4 Faktor Penting untuk Tingkatkan Ekosistem Pendidikan yang Ramah Anak, Apa Saja?

ADVERTISEMENT

4 Faktor Penting untuk Tingkatkan Ekosistem Pendidikan yang Ramah Anak, Apa Saja?

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 20 Des 2023 07:00 WIB
Sejumlah siswa mengikuti belajar membatik di halaman SDN Pekunden, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023). Kegiatan belajar membatik dengan canting tradisional di lingkungan sekolah itu untuk melestarikan dan menumbuhkan rasa cinta pada salah satu kain khas Indonesia serta mendukung program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/Spt.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Jakarta -

Pemerintah melalui berbagai lembaga terus menyerukan hadirnya pendidikan berkualitas yang berkeadilan, berpihak dan ramah pada anak. Lalu apa yang bisa dilakukan?

Head of Basic Education Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati menjelaskan ada empat faktor penting yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan ekosistem pendidikan ramah anak. Apa saja? Begini penjelasan selengkapnya.

4 Faktor Penting Pendidikan yang Ramah Anak

1. Lingkungan belajar

Lingkungan belajar meliputi pengaturan di rumah, hubungan dengan pemerintah serta aturan-aturan yang berlaku terkait pendidikan dari struktur terkecil. Seperti pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, atas, hingga perguruan tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Kepala Sekolah

Tak hanya guru, kepala sekolah harus ikut ditingkatkan kompetensinya agar memiliki kemampuan untuk memberikan dampak kepada siswa. Ari menyatakan hal ini menjadi tantangan yang segera harus diatasi.

"Tantangannya bagaimana kita bisa membangun kepala sekolah supaya mereka memiliki group mindset, punya kemampuan memberikan feedback, hingga mampu mengelola anggaran yang benar dan berorientasi kepada siswa," jelasnya disampaikan dalam acara Policy Forum on Education 2023 Tanoto Foundation, di Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka No 11, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

ADVERTISEMENT

3. Guru

Bila kepala sekolahnya sudah teratasi, kemampuan guru juga perlu ditingkatkan lebih baik lagi. Terlebih guru merupakan fasilitator pembelajaran yang mengarahkan siswa.

Tak hanya guru biasa, guru harus dipupuk agar bisa menjadi pembelajar sepanjang hayat. Alasannya karena pendidikan terus berkembang dari waktu ke waktu.

"Dulu teknologi gak dipakai, di kelas pakai papan tulis kapur. Tapi sekarang dengan kehadiran teknologi pendidikan dan kompetensi guru juga harus ikut berkembang sehingga bisa meningkatkan partisipasi anak dalam proses belajar mengajar," tambahnya.

4. Orang tua

Terakhir adalah faktor yang paling penting, yaitu orang tua. Ari menjelaskan tanggung jawab pendidikan lebih besar sebenarnya ada di orang tua sehingga mereka juga harus meningkatkan pengetahuan tak serta merta menyerahkannya kepada sekolah.

"Sejak anak itu dilahirkan, bahkan sejak dalam kandungan, orang tua sudah bertanggung jawab. Dengan meningkatkan peran penting seluruhnya dan dukungan stakeholder, pendidikan yang ramah anak akan bisa terbangun," ujarnya.

Selain itu, Hanna Raisya dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan menambahkan pengolahan data masyarakat Indonesia ikut menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Pengolahan data yang baik bisa membuat sebuah keputusan yang lebih baik pula dalam ekosistem pendidikan.

Lebih lanjut, ia mengatakan ini adalah tugas bersama baik pemerintah, lembaga pendidikan, stakeholder pendidikan lainnya, hingga orang tua. Dengan kerja sama yang baik untuk memperhatikan faktor-faktor penting tersebut, ekosistem pendidikan Indonesia bisa meningkat dan terus berjalan ke arah positif.




(det/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads