.webp)
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil "memanen" 1.103 medali sepanjang 2023. Beragam prestasi ini dikumpulkan dari berbagai kejuaraan di tingkat regional, nasional, hingga internasional.
Sebaran prestasi mahasiswa UGM ialah, 64 medali di tingkat regional, 906 medali di tingkat nasional, dan 113 medali pada tingkat internasional.
Prestasi teranyar UGM datang dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Dalam kompetensi tahunan yang diselenggarakan pada 26-30 November lalu di Universitas Padjadjaran Bandung, UGM berhasil membawa pulang titel juara umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita Mahasiswa UGM Ikuti PIMNAS
Mahasiswa pemenang emas untuk kategori Presentasi PIMNAS ke-36, Zhafira Mafaz, menceritakan pengalamannya mengikuti PIMNAS. Mafaz mengaku tak mudah untuk mengikuti kompetisi tersebut.
Menurut mahasiswa S1 Prodi Kedokteran FKKMK ini, ia bersama rekannya dari Fakultas Biologi dan Farmasi butuh waktu persiapan satu tahun untuk bisa dinyatakan lolos mengikuti PIMNAS. Penelitian yang mereka lakukan membahas manfaat daun binahong sebagai terapi potensial untuk mengatasi cedera ginjal akut.
"Saat diumumkan dapat emas tentu sangat senang. Tetapi medali bukanlah tujuan tapi proses semaksimal mungkin berupaya mencurahkan dan mempresentasikan hasil karya terbaik," katanya.
Tak Lepas dari Kerja Sama Pengajar
Atas prestasi ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr Arie Sujito, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa.
Ia menyoroti perjuangan yang tak hanya soal teknis dan kemampuan, tetapi juga soal mental. Menurutnya, kendala kompetisi tak selalu soal teknis.
"Di antara capaian prestasi yang didapat, ada mahasiswa mengalami problem saat kompetisi lagi ada masa ujian kelas, sempat ada yang mengalami tekanan, namun dengan memenangkan kejuaraan menjadi modalitas pengetahuan dan pengalaman untuk masa depan," ujarnya dikutip dari laman UGM, Rabu (13/12/2023).
Dengan banyak memenangkan kompetisi dan kejuaraan, menurut Arie makin meneguhkan bahwa UGM dikenal sebagai universitas riset.
"Tradisi riset kita jaga, tidak hanya belajar di kelas tapi latihan bekerja sama, menjaga emosi, memegang etika dan tetap bersemangat," katanya.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr Sindung Tjahyadi, mengungkap keberhasilan para mahasiswa dalam mengukir prestasi tidak lepas dari hasil kerja keras tim mahasiswa dan pembinaan yang dilakukan oleh para dosen pembimbing.
"Apresiasi yang tinggi saya sampaikan pada dosen pembina dan tim mahasiswa yang sudah bekerja keras," ujarnya.
(nir/pal)
