Nadiem Gelontorkan Triliunan untuk Ciptakan Generasi Unggul, Buat Apa Saja?

ADVERTISEMENT

Nadiem Gelontorkan Triliunan untuk Ciptakan Generasi Unggul, Buat Apa Saja?

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 11 Des 2023 22:00 WIB
Ini yang Baru dari Pendaftaran Beasiswa LPDP 2018
Foto: dok. LPDP
Jakarta -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyiapkan transformasi sistem pendidikan tinggi yang lebih terbuka guna menghasilkan generasi unggul dan inovatif.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan hal ini merupakan sasaran pertama dalam proses transformasi pendidikan tinggi dan vokasi melalui Kampus Merdeka yaitu mengubah pendidikan yang kaku dan sulit bergerak menjadi lebih terbuka terhadap inovasi.

Melalui Kampus Merdeka, Mas Menteri menjelaskan bila kampus dan sekolah diberikan keleluasaan merancang pembelajaran yang sesuai terutama dengan kebutuhan ilmunya. Hasilnya ditemukan positif dan meningkat baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Nadiem juga menyoroti soal anggaran yang harus sejalan dengan kebebasan pemilihan sistem pendidikan. Terutama bila ingin inovasi bisa berjalan baik.

"Jangan cuma diberikan kebebasan tapi tidak diberikan resource, tidak diberikan anggaran ini pun tidak akan berhasil. Harus diberikan suntikan untuk akselerasi sistem pendidikan kita," ungkap nya dalam acara Pembukaan Vokasidest x Festival Kampus Merdeka di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12/2023).

ADVERTISEMENT

Anggaran Beasiswa hingga Rp 6,3 Triliun

Dalam penjelasan tersebut, Nadiem menjelaskan bila sistem pendidikan Indonesia melalui Kemendikbudristek sudah mengeluarkan Rp 6,3 triliun sebagai dana kolaborasi beasiswa non-degree Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Ini angka yang sangat besar untuk mendorong anak-anak mahasiswa keluar dari kampus dan mendapat pengalaman serta juga untuk menarik praktisi-praktisi dari industri untuk masuk ke dalam kampus," ungkapnya.

Rp 1 Triliun untuk Insentif Ciptakan Inovasi

Sedangkan di ranah penciptaan inovasi, Kemendikbudristek mengeluarkan dana hingga Rp 1 triliun untuk memberikan insentif melalui Competitive Fund. Dengan demikian universitas bisa mengejar Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan inovasi bukan rangking semata.

"Sehingga mahasiswa bisa merasakan secara langsung input-input yang terjadi di dalam ruang kelasnya. Di dalam praktiknya juga," tambahnya.

Terakhir ada nilai insentif untuk kolaborasi antara industri melalui SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) hingga Rp 614 miliar. Langkah ini dilakukan agar industri ikut berpartisipasi memberikan dampak langsung bagi siswa SMK.

"Jadi banyak sekali anggaran-anggaran yang kita kerahkan bukan hanya kebijakan saja," tutupnya.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan ada Rp 355 miliar dana abadi untuk perguruan tinggi dan vokasi. Hal ini menurut Nadiem sudah langsung dirasakan kampus seluruh Indonesia.




(det/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads