Unair Dapat Predikat Jurnal Terindeks Scopus, Ini Kriteria Agar Jurnal Bisa Go International

ADVERTISEMENT

Unair Dapat Predikat Jurnal Terindeks Scopus, Ini Kriteria Agar Jurnal Bisa Go International

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 08 Des 2023 15:30 WIB
Unair raih predikat jurnal terindeks Scopus
Unair raih predikat jurnal terindeks Scopus. Foto: dok. Universitas Airlangga
Jakarta -

Universitas Airlangga (Unair) kembali menunjukkan taringnya di kancah internasional dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah dengan predikat jurnal terindeks Scopus.

Jurnal tersebut adalah hasil publikasi Record and Library Journal (RLJ), Fakultas Vokasi Universitas Airlangga. Manajer RLJ sekaligus pengajar prodi D3 Perpustakaan Unair menjelaskan RLJ berfokus dalam konteks perpustakaan dan kearsipan.

Namun, sejak tahun 2015 RLJ berada di SINTA 3 dengan target yang besar. Di tahun 2023, didampingi oleh Lembaga Inovasi Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) RLJ berhasil mendapat predikat yang memuaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak tahun 2015, RLJ berada di SINTA 3, jadi kami setiap tahunnya memiliki target yang besar. Pada tahun ini, Alhamdulillah selama pendampingan 1 tahun bersama LIPJPHKI UNAIR, RLJ berhasil mendapat SCOPUS," jelasnya dikutip dari rilis di laman resmi Unair, Kamis (7/12/2023).

Kriteria Jurnal Bisa 'Debut' Go International

Esti menjelaskan menerbitkan jurnal yang terindeks Scopus tidaklah mudah dan banyak memiliki tantangan. Tak sedikit jurnal ditolak meski juga banyak yang diterima.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar jurnal bisa 'debut' secara internasional dan terindeks dalam Scopus, seperti:

1. Tim editor harus berkualitas dan memiliki rekam jejak publikasi yang bagus.

2. Kualitas artikel harus baik termasuk dalam hal sitasi yang sudah banyak digunakan oleh banyak orang atau belum.

3. Diversitas Author. Semakin diversitas para penulisnya, maka akan semakin mudah pula jurnal tersebut terindeks di SCopus.

Dalam hal ini, RLJ memiliki konsentrasi fokus dalam diversitas author. Alasannya karena kriteria ini memiliki penilaian yang diperhitungkan agar jurnal bisa lolos.

"Record and Library Journal sendiri konsen pada diversitas author. Jadi tidak fokus hanya ke penulis di Unair saja, tapi juga ke penulis di universitas lain dalam negeri dan luar negeri. Karena diversitas author jadi penilaian yang diperhitungkan di terbitan jurnal Scopus ini" tutup Esti.

Diketahui LIPJPHKI Unair terus konsisten melakukan pendampingan dalam pembuatan jurnal sejak tahun 2020 di seluruh program studi. Program studi juga memiliki target yang membuat mereka berlomba-lomba serta bersemangat dalam menerbitkan jurnal terutama bisa terindeks pada jurnal yang bereputasi seperti DOAJ, Scopus dan lainnya.




(det/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads