Lewat FELT 2023, Para Peneliti Adu Gagasan Soal Transformasi Pendidikan Berkelanjutan

ADVERTISEMENT

Lewat FELT 2023, Para Peneliti Adu Gagasan Soal Transformasi Pendidikan Berkelanjutan

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 30 Nov 2023 15:30 WIB
Para peneliti tengah menyampaikan gagasannya dalam ajang FELT 2023
Para peneliti tengah menyampaikan gagasannya dalam ajang FELT 2023. Foto: Kemendikbud
Jakarta -

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek bersama Article 33 Indonesia menggelar Forum on Education and Learning Transformation (FELT) Indonesia 2023 pada 27 - 28 November 2023 di Sheraton Grand, Jakarta.

Acara bertajuk "Transformasi untuk Pemerataan Kualitas Pendidikan" ini bertujuan sebagai wadah bagi para peneliti, akademisi, pakar pendidikan, serta mahasiswa dalam menyampaikan gagasan dan hasil penelitiannya terkait terkait transformasi pendidikan yang merata.

"Kami merancang FELT ini untuk mengawal keberlanjutan transformasi pendidikan. Untuk itu kami berharap, dari Bappenas dapat ikut mengawal proses ini sesuai dengan prinsip-prinsip transformasi yang sifatnya sistemik, fokus pada kualitas, dan mengatasi kesenjangan," kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, Irsyad Zamjani dalam keterangannya, Kamis (30/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam momen tersebut, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Bappenas RI, Amich Alhumami menjelaskan bahwa sistem pendidikan sangat berpengaruh dalam mewujudkan Visi Indonesia 2045.

ADVERTISEMENT

"Merujuk pada Visi Indonesia 2045 disebutkan bahwa ekonomi maju dan kuat ditopang oleh taraf pendidikan penduduk yang baik, status kesehatan dan gizi yang bagus, dan penguasaan iptek dan inovasi. Hal ini berimplikasi pada apakah sistem pendidikan kita sudah cukup memadai, adaptif, dan responsif terhadap dinamika domestik dan global," tutur Amich.

Gagasan Para Peneliti di FELT 2023

Beberapa peneliti dalam acara ini menyampaikan hasil penelitiannya soal sistem pendidikan yang perlu ada di sekolah-sekolah. Bagi peneliti dengan gagasan dan cara menyampaikan yang menarik, maka mereka diberi penghargaan.

Misalnya seperti Eka Hermansyah, dari Universitas Islam Internasional Indonesia yang berhasil menjadi Best Presenter. Topik penelitiannya bertajuk Keterlibatan Siswa dalam Pengambilan Keputusan Kebijakan Sekolah.

Berdasar hasil penelitiannya, Eka melihat bahwa anak-anak perlu diberi ruang untuk berpendapat dan berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Sehingga, perlu adanya evaluasi, pengetahuan, serta dedikasi bermakna dalam pembelajaran mereka.

Peneliti lainnya yakni Hery Yanto ,dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda, memiliki gagasan berbeda. Penelitiannya yang berjudul Pembelajaran Berbasis Tugas dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi: Studi Kasus pada Kelas Desain Pembelajaran, menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis tugas sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman model desain instruksional.

Lalu ada juga gagasan dari Harwan Dharma Aji Manggala yang menyebut bahwa peneliti lainnya, Harwan Dharma Aji Manggala menyampaikan bahwa pelatihan dan pendampingan dalam Program Sekolah Penggerak sangat penting dalam memberikan pengetahuan baru bagi kepala sekolah dan guru.

Adapun hasil penelitian dari Harwan tersebut memiliki judul Digugu Lan Ditiru: Normalisasi Perilaku Guru untuk Terbuka Terhadap Perubahan.

Executive Director Article 33 Indonesia, Santoso berharap acara FELT tersebut dapat terus diadakan secara tahunan dan menjadi agenda bersama.

"Kami di Article 33 juga sedang mengusahakan untuk bekerja sama dengan penerbit jurnal untuk memberi ruang publikasi bagi para peneliti."

(cyu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads