Cerita Mahasiswa Magang Kampus Merdeka Simulasi Sidang di DPR RI

ADVERTISEMENT

Cerita Mahasiswa Magang Kampus Merdeka Simulasi Sidang di DPR RI

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 30 Nov 2023 11:30 WIB
Mahasiswa peserta Magang Kampus Merdeka di Rumah Rakyat DPR RI
Mahasiswa peserta Magang Kampus Merdeka di Rumah Rakyat DPR RI. Foto: DPR RI
Jakarta -

Program Magang Kampus Merdeka memungkinkan mahasiswa menjajal pengalaman kerja di industri hingga instansi pemerintahan. Begitu juga yang dirasakan 175 mahasiswa Magang Kampus Merdeka yang berkesempatan mengikuti simulasi sidang di DPR RI.

Dikutip dari laman DPR RI, mahasiswa magang melakukan Simulasi Sidang Rapat Panitia Kerja (Panja) RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP). Dalam simulasi tersebut, para mahasiswa memiliki perannya masing-masing.

Contohnya, Naraya Laksmayuda S berperan sebagai Ketua Panja RUU KUHP dan Made, Salsha Mida, Zaky Andriva Hibatullah, Andi Reza Zulkarnaen, serta Zulfan Ar-Roffi'I berperan sebagai Wakil Ketua Panja RUU PDP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengasah Kepekaan Politik Mahasiswa

Selama memerankan Ketua Panja RUU KUHP, Naraya mengaku wawasan dirinya semakin terbuka. Ia juga jadi mengenal bagaimana para dewan menyuarakan aspirasi rakyat, mengawasi pemerintah, dan melakukan legislasi.

Lebih lanjut, Naraya menuturkan bahwa simulasi sidang tersebut merupakan wadah bagi dirinya dan mahasiswa lain untuk lebih peka terhadap politik. Selain itu, menurutnya simulasi sidang dapat menjadikan pikirannya lebih open minded.

ADVERTISEMENT

"Berperan menjadi ketua panitia kerja, aku harus harus belajar memiliki kepekaan politik yang kuat. (Selama sidang) aku benar-benar melihat dinamika yang terjadi. Kadang-kadang bisa demotivasi, tapi bisa semangat banget. Akhirnya, sidang berjalan lancar, semua keputusan disepakati secara musyawarah mufakat," tutur Naraya, dikutip dari laman DPR RI, Kamis (30/11/2023).

Pengalaman menarik pun dirasakan oleh Salsha asal Universitas Jambi. Ia merasa beruntung karena menjadi satu-satunya perempuan yang memiliki peran sebagai Pimpinan Panja RUU PDP dalam simulasi sidang.

"Di parlemen, kita tahu 30 persen harus diwakilkan oleh perempuan. Saya sebagai perempuan yang berada di pihak gender minoritas, di situ saya merasa bangga banget karena saya bisa menjadi perwakilan dari semua perempuan yang ada di magang di rumah rakyat ini," ungkapnya.

Salsha menambahkan bahwa ia yakin perempuan dapat berdaya di mana pun termasuk dalam sidang DPR RI. Menurut Salsha, perempuan mempunyai potensi besar sebagai representasi rakyat.

Kepada 250 mahasiswa yang mengikuti magang di Rumah Rakyat tersebut, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar berpesan agar tetap solid, kompak, dan bersemangat dalam mengejar cita-cita.

"250 mahasiswa ini saya sangat yakin 10-15 tahun bahkan 20 tahun ke depan mereka adalah orang-orang yang akan mengisi posisi-posisi penting di setiap daerah," tuturnya.

Ia meyakini 10-20 tahun ke depan, para mahasiswa tersebut dapat mengisi posisi penting di setiap daerahnya masing-masing.

Ia mengatakan pihak Rumah Rakyat bersama Kemendikbudristek akan terus menyempurnakan program magang ini. Rencananya, program magang ke depannya akan dilakukan selama dua semester.

"Program Magang di Rumah Rakyat ini adalah program yang terus-menerus kita sempurnakan untuk tahun depan, berdasarkan pembicaraan kami dengan Kemendikbudristek ini akan dibuat dalam dua semester (yaitu) untuk semester awal Februari sampai Juli semester, kedua (dari) Agustus sampai dengan Desember 350 mahasiswa," ujarnya.

(cyu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads