Plus-Minus Penggunaan Bahasa Gaul di Masyarakat, Ini Kata Dosen FIB UI

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 07 Nov 2023 09:00 WIB
Foto: Getty Images/Spiderstock
Jakarta -

Siapa yang tak kenal dengan berbagai penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, bestie, lol, mlyt, bucin dan masih banyak lagi.

Nyatanya, hadirnya bahasa gaul memiliki plus dan minus terutama dalam penggunaannya. Akibatnya banyak kekhawatiran yang timbul karena bahasa ini dianggap bisa mengancam martabat bahasa Indonesia, kok bisa?

Dosen Departemen Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (FIB), Dr Untung Yuwono menjelaskan bahasa lahir karena kebutuhan manusia untuk menyampaikan gagasan. Begitu pula dengan hadirnya bahasa gaul yang menjadi kebutuhan anak muda untuk bergaul dengan sesama.

Terlebih kaum muda disebut sebagai sosok yang dinamis dalam berkembang dan beraktualisasi diri. Sehingga 'kebahasaan' juga bisa memperlihatkan kreativitas kaum muda dengan perubahan pada bahasa gaul.

Plus-Minus Bahasa Gaul

Kelebihan

Ada beberapa kelebihan kelebihan hadirnya bahasa gaul, pertama dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Nyatanya ada beberapa kata gaul seperti mager, lebai, dan cogan yang masuk dalam register percakapan di Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Prof Endang Aminudin Aziz, MA, PhD dalam Kongres Bahasa Indonesia XII bulan Oktober lalu juga menyatakan hal serupa.

Salah satu syaratnya adalah pemakaian katanya harus luas sehingga bisa diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Kelebihan kedua adalah bahasa gaul dapat mengikuti karakteristik sarana komunikasi tulis yang menghendaki keringkasan berbahasa. Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan ruang tampilan gawai yang mengikuti perkembangan sarana teknologi dan informasi.

"Muncul banyak bentuk bahasa gaul yang berupa singkatan atau akronim, seperti baper (bawa perasaan), bucin (budak cinta), gaje (gak jelas), gercep (gerak cepat) dan japri (jaringan pribadi)," ujarnya dikutip dari rilis di laman UI, Senin (6/11/2023).

Selanjutnya, bahasa gaul juga memiliki kelebihan yang tidak pernah muncul pada masa lalu. Hal ini berkaitan dengan perpaduan moda komunikasi di mana tidak hanya menggunakan huruf untuk memberikan makna perkataan tetapi juga angka, emoji, gambar, dan stiker.

"Dengan terjadinya globalisasi, generasi muda Indonesia juga kerap menyerap bahasa gaul dari bahasa-bahasa asing lainnya, umumnya bahasa Inggris, saat berkomunikasi secara nonformal dalam media tulis, misalnya ASAP (As Soon As Possible), btw (by the way), otw (on the way), dan lain-lain," tambahnya.

Kekurangan

Meski memiliki peran penting dalam interaksi sosial, Untung mengatakan bila ada sisi negatif dari hadirnya bahasa gaul. Hal ini berkaitan dengan keterampilan generasi muda dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

Meski begitu, ia percaya bila anak muda Indonesia akan terus mempelajari bahasa sesuai dengan tumbuh kembangnya. Sehingga, ia mampu memilih bentuk kebahasaan yang tetap sesuai konteksnya.

Pendidikan juga menjadi faktor penting bagi anak untuk mengembangkan kualitas bahasa. Terutama di pendidikan dasar dan menengah.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan besar bagi pembelajaran bahasa Indonesia dan guru-guru yang mengajar dalam ranah ini. Salah satu tips yang bisa diberikan Untung adalah siswa harus terus ditanamkan pengetahuan dan kebiasaan berbahasanya.

"Secara aktif menanamkan pengetahuan dan kebiasaan berbahasa siswa untuk mengetahui dalam situasi apa ia menggunakan bentuk-bentuk kebahasaan yang tepat. Hal ini mendorong pemakaian bahasa Indonesia yang baik," tutupnya.



Simak Video "Video: Suasana Pecah Saat Denny Cagur Melawak di Depan Mendikdasmen"

(det/faz)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork