Ternyata Anjing Juga Bisa Menghafal Nama Ratusan Benda, Apa Rahasianya?

ADVERTISEMENT

Ternyata Anjing Juga Bisa Menghafal Nama Ratusan Benda, Apa Rahasianya?

- detikEdu
Sabtu, 20 Des 2025 07:00 WIB
Ternyata Anjing Juga Bisa Menghafal Nama Ratusan Benda, Apa Rahasianya?
Ilustrasi anjing. Foto: iStock
Jakarta -

Seekor anjing ternyata bisa mengenal ratusan benda hanya dengan namanya. Studi terbaru menunjukkan bahwa rasa ingin tahu mungkin menjadi kekuatan tersembunyi di balik kemampuan unik spesies ini.

Anjing menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap ucapan manusia, mampu membedakan kata-kata yang sudah dikenal, kata baru, serta kata yang tidak dikenal.

Kemampuan untuk mempelajari kata benda sebenarnya jauh lebih kompleks, karena membutuhkan konsisten antara suara dan objek. Hanya sebagian kecil anjing yang dapat mengenali banyak objek beserta namanya, fenomena inilah yang disebut label learner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasa Ingin Tahu sebagai Kunci Pembelajaran

Penelitian yang dilakukan oleh Dog Cognition Center di University of Portsmouth dan DogStudies Unit di Friedrich Schiller University of Jena menunjukkan beberapa sifat kognitif tertentu memengaruhi kemampuan anjing untuk mengenali banyak objek hanya melalui nama.

Anjing yang tergolong label learners dapat mengidentifikasi objek hanya dengan mendengar namanya, tanpa bantuan visual.

ADVERTISEMENT

"Bisa mengenali berbagai macam objek seperti ini bukan hal yang bisa dilakukan oleh semua anjing. Kemampuan ini sangat langka dan tampaknya merupakan kemampuan alami yang melekat pada anjing tertentu, bukan kualitas yang dimiliki banyak anjing," ujar Dr Juliane Kaminski, salah satu peneliti.

Penelitian ini menunjukkan rasa ingin tahu bukan hanya penting bagi manusia, tetapi juga berperan dalam pembelajaran dan kemampuan kognitif spesies lain, termasuk anjing.

Meneliti Bakat Khusus

Tim peneliti melakukan pencarian global untuk menemukan anjing yang pemiliknya yakin memiliki kemampuan label learner, yaitu kemampuan mengenali dan menamai objek secara tepat.

Dari pencarian ini, mereka berhasil menemukan sebelas anjing dengan berbagai latar belakang. Setiap anjing kemudian mengikuti tes awal, di mana mereka harus memilih objek yang sesuai hanya berdasarkan nama, tanpa melihat manusia atau menerima petunjuk apa pun

Perlu diketahui, karena anjing-anjing tersebut berasal dari berbagai negara, pemiliknya melakukan semua tahap percobaan di rumah dengan panduan yang jelas. Setiap percobaan direkam, sehingga peneliti bisa memeriksa akurasi pilihan anjing dan menganalisis perilaku serta pola pengambilan keputusan mereka.

Apa Rahasianya?

Hanya sedikit anjing di dunia yang termasuk label learner, yaitu anjing dengan kemampuan luar biasa untuk mengingat dan mengenali banyak objek hanya berdasarkan namanya.

Dalam tahap percobaan, anjing-anjing yang diuji meliputi border collie, anjing campuran, Spanish waterdog, dan pug. Mereka menjalani delapan tugas yang dirancang untuk mengukur kemampuan belajar, memori, komunikasi, rasa ingin tahu, dan pemecahan masalah. Sebagai perbandingan, sekelompok anjing yang tidak memiliki kemampuan label learning juga mengikuti serangkaian tes yang sama.

"Anjing yang termasuk label learner sangat langka, sehingga untuk penelitian ini kami hanya bisa menemukan sebelas ekor. Namun, menemukan perbedaan yang begitu jelas antara label learner dan anjing rata-rata benar-benar mengejutkan," ujar Dr BrΓ€uer.

Dalam penelitian ini, ditemukan tiga sifat utama yang menonjol pada anjing label learner, yaitu rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek baru, fokus yang kuat pada objek yang dipilih, serta kemampuan menahan diri (inhibition) yang membantu mereka mengontrol reaksi dan membuat keputusan lebih tepat.

"Saya tidak terlalu terkejut kemampuan menahan diri berperan di sini. Anjing saya sendiri, yang bukan label learner, selalu kesulitan menahan preferensinya saat memecahkan masalah. la sangat menyukai bola, sehingga tidak mau mengambil cincin jika ada bola di sekitarnya," tambah Dr BrΓ€uer.

Cara Anjing Berpikir dan Belajar

Temuan ini dapat menjadi dasar untuk menilai kemampuan kognitif anak anjing sejak dini dan menyesuaikan pelatihan agar potensi mereka berkembang maksimal.

"Kami berencana melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah sifat-sifat ini sudah ada sejak masa anak anjing, atau berkembang seiring waktu dan bisa dipengaruhi oleh pelatihan," kata Dr Kaminski.

Penelitian semacam ini berpotensi menghasilkan tes yang dapat mengidentifikasi anjing muda dengan kemampuan unggul dalam mengenali banyak nama objek. Temuan ini juga bisa menjadi panduan penting untuk pelatihan anjing layanan yang membantu orang dengan gangguan pendengaran atau penglihatan.

Salah satu anjing dalam studi ini, Harvey dari Reading, mampu mengenali 203 mainannya dengan tepat. Ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam label learning dan daya ingat yang sangat tinggi.

"Sangat menyenangkan mengetahui rasa ingin tahu Harvey menjadi kunci keahliannya mengenali objek berdasarkan nama. Sebagai pemilik, rasa ingin tahu juga penting. Saya selalu mendorong minatnya pada mainan, sampai-sampai kami memiliki lebih dari 220 mainan" ujar Irene, pemilik Harvey.

Penelitian tentang kognisi anjing telah berkembang pesat sejak Dr Kaminski pertama kali mempelajari border collie bernama Rico lebih dari dua puluh tahun lalu. Rico mampu mengenali 200 benda dan mengingat nama-namanya bahkan beberapa minggu kemudian. Temuan ini kemudian mengubah pemahaman para peneliti tentang kecerdasan anjing.

Dog Cognition Center di Portsmouth telah hampir satu dekade mengamati anjing dalam situasi bermain yang non-invasif. Pengamatan ini mengungkap cara anjing berkomunikasi dengan manusia, perkembangan otot wajah mereka, serta bagaimana ekspresi tertentu, seperti alis bagian dalam yang terangkat, dapat memicu respons sosial dari manusia.

Dr BrΓ€uer, pemimpin DogStudies, terus meneliti bagaimana anjing menafsirkan emosi manusia, termasuk tanda-tanda wajah dan intonasi suara, serta bagaimana faktor budaya mempengaruhi cara anjing berinteraksi dengan manusia.

Bidang penelitian ini terus mengungkap lapisan-lapisan baru dalam pemahaman tentang pikiran anjing. Setiap studi menegaskan rasa ingin tahu, kemampuan fokus, dan hubungan dengan manusia memainkan peran penting dalam membentuk kecerdasan dan perilaku hewan yang hidup berdampingan dengan kita.

Penulis adalah peserta program Magang Hub Kemnaker di detikcom.




(Callan Rahmadyvi Triyunanto/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads