Kesehatan mental mahasiswa menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan perguruan tinggi sedini mungkin. Begitu pula yang dilakukan oleh IPB University dengan memberikan layanan Tim Bimbingan dan Konseling (TBK).
Koordinator TBK IPB University Dr Melly Latifah menyatakan ada berbagai masalah mahasiswa yang ditangani TBK IPB University. Mulai dari persoalan akademik, hubungan dengan teman, keluarga, hingga masalah ekonomi yang berujung pada beban psikologis.
Satu fakta menarik menyatakan mahasiswa yang paling banyak mengunjungi layanan TBK IPB University berasal dari mahasiswa tingkat satu dan tingkat akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah TBK IPB University
Diketahui, sejak tahun 1974, kampus ini telah memfasilitasi kesehatan mental mahasiswanya melalui Tim Bimbingan dan Konseling (TBK). Layanan ini diberikan kepada mahasiswa dari jenjang S1 hingga S3.
Bila bicara sejarah, tim ini terbentuk dari amanat Menteri Pendidikan dan kebudayaan tahun 1971. Kala itu IPB menjadi kampus pertama yang membuat program sarjana dari enam tahun menjadi empat tahun.
Karena hal tersebut, mahasiswa ikut terdampak lantaran sulit untuk beradaptasi. Sehingga hadirnya TBK yang menjadi wadah para konselor dari berbagai fakultas di IPB University.
Hingga kini ada 95 konselor yang berasal dari dosen aktif di IPB yang sudah terlatih dalam memberikan layanan konseling. Dalam tugasnya konselor dibantu konselor sebaya yang berasa dari mahasiswa di berbagai jenjang studi, saat ini berjumlah 37 mahasiswa.
Program Khusus Mahasiswa Baru
Satu program yang menarik dan dimiliki TBK IPB menurut Dr Melly adalah memberikan prioritas kepada mahasiswa tingkat satu.
"Untuk mahasiswa tingkat satu spesial. Mereka mendapatkan layanan khusus dalam format bimbingan kelompok. Ada jadwal buat mereka untuk bertemu dengan konselor. Setiap 1-2 minggu sekali ada pertemuan," kata Dr Mely dikutip dari rilis di laman IPB University, Senin (6/11/2023).
Tak sekedar konseling, mahasiswa baru juga dibekali berbagai soft skill. Seperti berkomunikasi dengan dosen, pengembangan diri, meningkatkan kepercayaan diri, dan masih banyak lagi.
"Program lain seperti mengelola stres, hingga bagaimana cara mengatasi overthinking, termasuk pentingnya memiliki dan menjaga kesehatan mental. Itu khusus mahasiswa tingkat satu. Untuk yang tingkat dua ke atas, mereka mendapat layanan konseling individual jika membutuhkan," tambah Dr Melly.
Untuk proses layanan bimbingan dan konseling, detikers cukup mengunjungi TBK IPB. Konselor yang bertugas akan memberikan layanan dan pemeriksaan psikologi mahasiswa baik perorangan maupun kelompok. Selanjutnya, konselor juga akan memberikan rekomendasi kepada mahasiswa dalam memecahkan masalahnya.
Di akhir, Dr Melly menyarankan agar mahasiswa tidak menghadapi masalah seorang diri. Mahasiswa bisa datang ke TBK IPB agar bisa dibantu dan didampingi terkait permasalahan yang tengah dihadapi.
"Saya sarankan kepada adik-adik yang menghadapi problem agar jangan menarik diri dari orang-orang. Justru harus bertemu orang-orang. Datanglah ke TBK IPB University agar dapat dibantu dan didampingi oleh konselor dalam mengatasi masalahnya," pungkasnya.
(det/pal)