Badan Bahasa Targetkan 200 Ribu Kosakata Baru di KBBI VI Sampai Oktober 2024

ADVERTISEMENT

Badan Bahasa Targetkan 200 Ribu Kosakata Baru di KBBI VI Sampai Oktober 2024

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 28 Okt 2023 13:55 WIB
Taklimat Media, Kongres Bahasa Indonesia XII
Foto: (Devita Savitri/detikcom)
Jakarta -

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Prof Endang Aminudin Aziz, MA, PhD tegaskan pihaknya akan tambah 200 ribu entry kosakata baru sampai akhir 2024 di Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring VI.

"Intinya adalah tahun depan dengan cara seperti apapun, lakukan dan kita dukung penganggarannya. Supaya momentum tahun depan itu pemerintah mewariskan legasi yang sangat baik terkait perkamusan yaitu sampai 200 ribu entry," tuturnya.

Hal tersebut disampaikan Aminudin dalam acara Taklimat Media, Sabtu (28/10/2023) di Kudus Hall The Sultan Hotel & Residence, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu 80.000 Kosakata Lagi

Aminudin mejelaskan hingga kini KBBI Daring VI telah memuat 120 ribu entry. Dengan demikian, Badan Bahasa melalui tim perkamusan memiliki target 80 ribu kosa kata hingga Bulan Bahasa tahun depan, tepatnya Oktober 2024.

Meski begitu dengan hadirnya ahli Leksikografi baru, Amin yakin target ini bisa dicapai dan resmi diluncurkan tepatnya di bulan Bahasa pada tanggal 28 Oktober 2024.

ADVERTISEMENT

Untuk mendukung hal tersebut, Kepala Badan Bahasa ini menyatakan proses inventarisasi entry kata tersebut per Oktober 2023 sudah dimulai. Seluruh tim perkamusan sudah mulai mengidentifikasi di seluruh wilayah kerja Badan Bahasa seluruh Indonesia.

"UPT daerah sudah mulai mengidentifikasi banyak bahasa, baik bahasa daerah, bahasa asing, dan juga usulan-usulan dari masyarakat melalui urundaya atau crowdsourcing," tuturnya.

Untuk kosakata daerah, Abdul Khak Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa Kemendikbudristek menyatakan sudah menugaskan Kantor Bahasa di 30 provinsi minimal 1.000 kosakata.

"Penambahan dari bahasa daerah kami tempuh dengan menugasi Balai dan Kantor Bahasa yang ada di 30 provinsi untuk mengusulkan, minimal 1.000 kosakata bahasa daerah kepada redaksi KBBI di Pusat," tuturnya dikutip dari detiknews.

Cara Badan bahasa Mengidentifikasi Kosakata KBBI

Lebih lanjut Aminudin menyatakan agar sebuah kata bisa masuk dalam kosakata KBBI, tim melakukan identifikasi melalui Korpus yang merupakan program pengembangan acuan kebahasaan milik Badan Bahasa.

Sebagai contoh, Korpus sudah mengumpulkan 2 miliar kosakata bahasa Indonesia baru. Nanti tim perkamusan akan memisahkan mana kata yang sudah masuk ke KBBI dan mana yang belum.

"Kemudian kita akan urutkan dan memiliki 80 ribu kata. Tapi yang sulit bukan memilih kata melainkan memberikan definisinya. Itu ada di teknis perkamusan," ujarnya.

Diketahui ada dua sumber utama kosakata untuk dimasukkan ke KBBI. Pertama dari istilah bidang ilmu yang kini sudah didaftar sebanyak 400.000 kosakata umum, dan kedua dari bahasa daerah yang prosesnya terus dilakukan.

Namun, Badan Bahasa juga tidak menutup kemungkinan bila bahasa asing termasuk bahasa Korea bisa masuk dalam KBBI asal memenuhi syarat. Yakni frekuensi penggunaan kata-kata tersebut harus luas dan tinggi atau sering digunakan masyarakat Indonesia.

"Bahasa Inggris, bahasa Korea, atau bahasa apapun itu yang sering banyak dipakai di masyarakat kita serta sudah seperti menjadi bahasa Indonesia gitu ya, maka itu kita bisa masukkan ke KBBI," ungkap Aminudin.

Hal ini dilakukan karena Bahasa Indonesia harus memiliki kamus yang adaptif dan akomodatif. Sehingga Badan Bahasa dan Kemendikbud sebisa mungkin jangan sampai terlalu banyak kata tabu di masyarakat.

Terlebih kini Kemendikbudristek dan Badan Bahasa tengah mengusulkan agar Bahasa Indonesia bisa dijadikan bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO. Ketetapan ini akan diresmikan pada bulan akhir November 2023 mendatang.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads