Tips Bangun Kebiasaan Membaca di Keluarga ala Mendikbud Nadiem & Dee Lestari

ADVERTISEMENT

Tips Bangun Kebiasaan Membaca di Keluarga ala Mendikbud Nadiem & Dee Lestari

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 27 Okt 2023 14:00 WIB
Pembukaan Kongres Bahasa Indonesia XII di Jakarta
Foto: dok. Kemendikbud
Jakarta -

Tingkat literasi anak dan masyarakat Indonesia menjadi satu hal penting yang disorot dalam Kongres Bahasa Indonesia XII. Kongres ini berlangsung sejak tanggal 25-28 Oktober 2023.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Prof Endang Aminudin Aziz, MA, PhD mengungkap data UNESCO yang menyatakan hanya 1 dari 1.000 orang di Indonesia yang gemar membaca secara benar. Biro Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia hanyalah 59,52% dengan lama waktu membaca hanya 4-5 jam per-minggu.

Terkait hal ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dan penulis Dewi Lestari atau yang dikenal dengan Dee Lestari punya tips membangun kebiasaan membaca di lingkup keluarga. Bagaimana caranya? Yuk simak!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2 Tips Membangun Kebiasaan Membaca di Keluarga

1. Permudah Akses Buku

Menurut Mas Menteri, demikian sapaan akrab Nadiem, menciptakan literasi dini sangatlah penting. Bila orang tua sukses terkait literasi dini, seumur hidup anak akan merasakan cinta kepada buku dan daya literasinya juga meningkat lebih tinggi.

Cara pertama yang dilakukan adalah memudahkan akses buku di berbagai ruangan yang bisa dijangkau anak. Ia menyatakan bahkan di rumahnya, kamar mandi juga ditempatkan pojok bacaan.

ADVERTISEMENT

"Di rumah saya, kamar mandi ada buku, bukan satu tapi tumpukan buku. Jadi, apalagi di mana-mana seperti ruang TV, seharusnya ada buku yang mudah dijangkau anak untuk meningkatkan literasi," ujarnya dalam pembukaan KBI XII Rabu (25/10/2023) malam di Golden Ballroom, The Sultan Hotel & Residence Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Meski begitu, Nadiem mengerti bila langkah ini tidak bisa diterapkan secara setara. Terlebih tingkat ekonomi masyarakat untuk memperoleh buku itu berbeda-beda.

Selaras dengan Nadiem, Dee Lestari juga menyatakan hal serupa. Di rumahnya, buku harus mudah diakses sehingga anak tidak perlu kesulitan mencari buku. Taruhlah buku di tempat yang terlihat dan mudah dijangkau.

Tak hanya itu, ia juga mulai mengajarkan anak membaca sejak kecil dengan gambar atau flashcard. Jadi anak sudah bisa membaca dari umur sedini mungkin.

"Anak saya sudah mulai membaca dari umur 2,5 tahun. Bukan yang mengeja tapi belajar melalui flashcard," ujarnya.

2. Dongengkan Cerita

Bila distribusi dan kehadiran buku di rumah sudah merata, cara selanjutnya adalah dengan membacakan buku pada anak. Mas Menteri menyarankan bila orang tua cukup membacakan buku kepada anak dalam waktu 20-25 menit saja.

"Bukan waktu yang panjang kan, bacakan buku kepada anak dan buku yang anak itu pilih. Jangan dipaksain buku yang mana," tuturnya.

Lebih baik, anak memilih buku apa yang mereka ingin baca. Hal ini secara riset memiliki dampak yang besar terhadap daya literasi anak sehingga bisa jatuh cinta kepada buku dan gemar membaca.

Cara ini menurut Dee Lestari juga bisa membuat anak memiliki ketertarikan kepada dunia cerita, sehingga imajinasinya bisa tersimulasi. Tidak perlu buku mahal, tetapi gunakanlah buku cerita sederhana.

"Yang penting stimulasi minat membacanya itu yang kita coba gali dari kecil." tambah penulis novel Supernova ini.

Itulah dua tips dari Mas Menteri Nadiem dan Dee Lestari untuk meningkatkan minat baca dalam lingkup keluarga. Jangan lupa untuk dicoba ya ayah-ibu!




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads