Keren! Alat Penyerap Gas Karbon Berhasil Dibuat Mahasiswa UGM & Bisa Dipantau Real Time

ADVERTISEMENT

Keren! Alat Penyerap Gas Karbon Berhasil Dibuat Mahasiswa UGM & Bisa Dipantau Real Time

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 27 Okt 2023 08:30 WIB
Inovasi buatan mahasiswa UGM untuk serap gas karbon di udara
Inovasi buatan mahasiswa UGM untuk serap gas karbon di udara. Foto: Humas UGM
Jakarta -

Isu perubahan iklim terus menjadi perhatian penting bagi seluruh dunia pendidikan Internasional. Tak mau ketinggalan, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ikut memberi ide untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di udara.

Mahasiswa-mahasiswa UGM tersebut adalah oleh Javier Ahmad (Teknik Fisika), Wahyu T. Wicaksono (Teknik Fisika), Daffa I. Izaohar (Teknik Fisika), dan Glenshah Fauzi (Kimia).

Mereka berhasil mengembangkan sebuah teknologi yang bisa menyerap gas karbon dengan pemantauan secara real time atau langsung. Alat teknologi bernama CAPTURE itu dibuat lewat pendanaan PKM C dari Kemendikbud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teknologi yang kami kembangkan ini bisa menangkap gas karbon dari udara melalui proses adsorpsi fisika dengan membran yang terbuat dari ekstrak tempurung kelapa," jelas Javier, selaku ketua tim dikutip dari laman UGM, Kamis (26/10/2023).

Bantu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Javier menuturkan tujuan pembuatan CAPTURE adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam skala regional maupun global. Ia dan tim awalnya melihat bahwa penyerapan gas karbon yang terlepas ke atmosfer terkendala karena luasnya area penyebaran.

ADVERTISEMENT

Kondisi tersebut bisa ditanggulangi dengan adanya alat yang bisa mengarahkan udara yang mempunyai kandungan karbon. Udara akan masuk ke dalam filter kemudian secara spesifik menangkap karbon dari udara.

Komponen yang terdapat dalam CAPTURE antara lain adsorben tempurung kelapa, filter udara, kipas exhaust, sensor karbon, kontrol, sensor kapasitif, power supply, dan layar LCD. Meski memiliki banyak komponen, namun alat ini mudah digunakan karena berukuran 40x26x20 cm.

Memanfaatkan Tempurung Kelapa

Udara akan ditangkap lewat proses adsorpsi dengan bantuan membran yang dibuat dari ekstrak tempurung kelapa. Penggunaan tempurung kelapa sendiri dikarenakan Indonesia kaya akan sumber daya alam tersebut.

"Penangkapan karbon dengan adsorpsi dianggap sebagai metode yang menjanjikan karena konsumsi energinya yang rendah selama regenerasi, biaya investasi yang rendah, dan tidak ada polutan atau produk sampingan yang dihasilkan," terang Javier.

Alasan lain dari pemanfaatan tempurung kelapa adalah karena kandungan abunya yang rendah dan mempunyai reaktivitas tinggi. Javier telah melihat banyak riset di beberapa jurnal yang membuktikan bahwa tempurung kelapa bagus digunakan sebagai filter.

Cara Kerja CAPTURE

Wakyu menjelaskan bagaimana CAPTURE bekerja, yakni dimulai dari udara masuk ke dalam sistem. Kemudian, udara di-filter makro dan karbon sehingga menjadi adsorben.

Proses dan hasil dari penyerapan udara ini bisa dipantau secara langsung dan pengamat bisa melihat bagaimana tingkat kejenuhan udara yang di-filter.

"Rencananya alat digunakan pada bangunan hijau. Alat ini bekerja dengan menarik udara dari luar bangunan kemudian menangkap unsur karbon yang ada di udara tersebut kemudian meneruskan udara yang sudah bersih ke dalam bangunan hijau tersebut," tuturnya.

Pengguna pun bisa menggunakan alat ini dalam dua mode yakni ambient yang bekerja secara manual dan mode smart yang bekerja secara otomatis.

Perbedaan alat buatan mahasiswa UGM dan alat di pasaran menurut Daffa adalah dapat diamati proses filtrasinya secara langsung. Sedangkan alat-alat yang ditemukan di pasar biasanya hanya mem-filter udara dan tidak secara spesifik menyerap karbon.

"Karena kejenuhan filter tersebut teramati secara real time maka hasil dari penangkapan karbon dapat diamati. Ketika filter tersebut penuh dengan karbon maka filter dapat dipanen karbonnya untuk digunakan kembali. Selain itu, alat ini juga menampilkan kondisi udara sebelum dan sesudah terfilter secara real time," tutur Daffa.




(cyu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads