ChatGPT Bisa Dimanfaatkan untuk Penelitian, Unesa Beri Tahu Caranya

ADVERTISEMENT

ChatGPT Bisa Dimanfaatkan untuk Penelitian, Unesa Beri Tahu Caranya

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 26 Okt 2023 09:30 WIB
Ilustrasi penelitian sosial.
Ilustrasi penelitian. Foto: Green Chameleon/Unsplash
Jakarta -

Penggunaan ChatGPT masih menuai pro dan kontra terlebih bagi dunia pendidikan. Namun, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah mengambil sisi positifnya dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk menganalisa kelayakan penelitian. Bagaimana caranya?

Dalam workshop Workshop AI for Education: Pemanfaatan ChatGPT untuk Menganalisa Kelayakan Penelitian yang digelar Unesa di di Lantai 8, Rektorat, Jumat (20/10/2023), pakar IT membeberkan pemanfaatan ChatGPT bagi penelitian secara maksimal.

Ia adalah Prof Dr Eng Wisnu Jatmiko, guru besar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI). Ia mengatakan bahwa ChatGPT adalah kecerdasan buatan yang cara kerjanya menggunakan format percakapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengembangan AI tidak langsung ada, tetapi memiliki perjalanannya yang dimulai dari tahun ke tahun dan tidak langsung berhasil bahkan justru banyak pengguna yang kecewa tentang ekspektasi dari pembuatan AI itu sendiri," katanya, sebagaimana dilansir dari laman Unesa, Rabu (25/10/2023).

Manfaat ChatGPT untuk Penelitian

Wisnu menjelaskan beragam manfaat ChatGPT bagi dosen dalam melakukan penelitian. Contohnya dapat membantu membuat latar belakang teori pengertian, membantu pengguna dalam menjawab pertanyaan, memberikan informasi hingga mengajukan pertanyaan balik.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, ia mengatakan tak cuma bisa digunakan dosen namun juga mahasiswa. ChatGPT bisa membantu mahasiswa dalam mendiskusikan sebuah topik.

"Penggunaan AI tidak bisa disalahkan, pasalnya pada kampus yang bergengsi di luar negeri sana, ChatGPT merupakan keharusan mereka dalam belajar," tuturnya.

Wisnu menambahkan ChatGPT dapat membantu menemukan ide, permasalahan hingga kesenjangan penelitian. Peneliti pun bisa menggunakannya untuk menyusun kerangka penelitian atau kerangka penulisan.

Dengan keberadaan ChatGPT, para peneliti bisa lebih mengasah kemampuan berpikir dan lebih kritis di samping menggunakannya sebagai alternatif cara mengumpulkan informasi.

Penggunaan Tak Boleh Sembarangan

Dalam mencari referensi pun, ChatGPT dapat diandalkan. Namun, Wisnu mengingatkan untuk tidak memakainya secara sembarangan karena kerap ditemukan sumber tertutup dari jurnal berbayar sehingga peneliti perlu melakukan validasi lagi.

"Ada beberapa kekeliruan atau yang tidak boleh dilakukan orang kampus dengan ChatGPT yaitu tidak digunakan untuk penulisan draf pertama tulisan, tidak boleh juga untuk menulis surat untuk submit ke jurnal internasional," bebernya.

Selain bagi dosen dan peneliti, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan, Junaidi Budi Prihanto, mengatakan bahwa ChatGPT bisa digunakan mahasiswa untuk membuat tugas.

Menurutnya, hal ini bisa membawa sejumlah aspek positif dan negatif yang memegang peranan penting dalam perkembangannya.

"Sehingga setelah kegiatan ini berlangsung dapat menjadikan kecerdasan buatan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin," tutur Junaidi.




(cyu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads