Tim mahasiswa UGM menciptakan "lidah" yang bisa mendeteksi kandungan mineral pada air minum. Seperti apa?
Lidah elektronik atau Electronic Tongue (E-Tongue) merupakan teknologi berbasis machine learning yang dapat mendeteksi kandungan mineral dan logam berat pada air minum. Teknologi ini dapat membantu masyarakat melakukan identifikasi kualitas dan kelayakan air minum serta mencegah bahaya kesehatan akibat konsumsi air minum yang terkontaminasi.
"Inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam mendeteksi kandungan mineral dan logam berat pada air minum untuk memastikan apakah air tersebut layak dikonsumsi," tutur Inna Sri Utami selaku salah satu anggota tim dalam laman UGM, Kamis (19/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengembangan E-Tongue dilakukan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dengan pendanaan dari Kemendikbudristek. Tim meyakini jika E-Tongue merupakan langkah besar untuk memastikan masyarakat mendapat air minum yang bersih dan sehat.
Cara Kerja E-Tongue
E-Tongue adalah perangkat yang dirancang untuk menirukan kemampuan lidah manusia dalam mendeteksi rasa. Teknologi ini telah diarahkan untuk mendeteksi senyawa kimia dalam cairan, termasuk air minum.
Dengan memadukan sensor yang sensitif dan teknologi machine learning, E-Tongue dapat mengenali kandungan mineral dan logam berat dalam air secara cepat dan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
"Deteksi dini terhadap kandungan berbahaya dalam air dapat membantu mencegah risiko penyakit kanker yang disebabkan oleh air minum yang terkontaminasi logam berat," jelas Inna.
Inna dan tim berharap, inovasi mereka dapat menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut terkait pemantauan kualitas air. Teknologi E-Tongue dapat dikembangkan dalam skala yang lebih besar dan menjangkau masyarakat luas.
"Harapannya teknologi ini dapat segera diimplementasikan untuk meningkatkan pengawasan kualitas air dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Inna.
(nir/pal)