Menghalau sampah masuk laut, inovasi RiverRecycle Oy mencoba membantu warga mengembangkan sistem manajemen sampah berkelanjutan di aliran sungai. Harapannya, inovasi ini juga sekaligus membersihkan sungai dari polusi plastik.
Inisiatif dari Finlandia ini salah satunya diterapkan di Sungai Citarum pada 2021 lalu di Saguling Cihampelas, Jawa Barat lewat kerja sama dengan Bening Saguling Foundation (BSF). Di proyek ini, RiverRecycle bertugas dalam instalasi teknologi pembersihan sungai-sungai bertenaga surya.
"Kami menghentikan sampah plastik masuk lautan dan menciptakan dampak positif jangka panjang," tutur Indonesia Country Director of RiverRecycle Oy, Gulontam Situmorang dalam Indo-Pacific Plastics Innovation Network (IPPIN)- Indonesia Hub's Demo Day yang digelar Kedutaan Besar Australia, Kedaireka Kemendikbudristek, dan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) di Shangri La Hotel Jakarta, Rabu (18/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Model bisnis dengan teknologi RiverRecycle yang sudah dipatenkan tersebut menurutnya menawarkan solusi pembersihan sungai berkelanjutan bagi pemerintah pusat dan daerah tanpa perlu pendanaan terus-menerus.
Di proyek Citarum, contohnya, RiverRecycle bekerja sama dengan Greeneration Foundation untuk merangkul warga dan mengedukasi tentang pengelolaan sampah di rumah dan lingkungan kelurahan. Harapannya, warga tidak hanya paham caranya, tetapi sadar manfaat baiknya untuk lingkungan tinggalnya.
Lebih lanjut, model bisnis sirkuler ini juga memberi lapangan kerja layak, perbaikan sosial, dan perbaikan lingkungan bagi warga. Untuk pemilahan sampah dan pemrosesannya sesuai prinsip 3R, RiverRecycle menggandeng Waste4Change. Sementara itu, BSF menghimpun tenaga kerja dari lingkungan setempat untuk operasi mitra-mitra yang tergabung, seperti dikutip dari laman resminya.
Gulontam menjelaskan, inisiatif ini berusaha merespons inefisiensi pembuangan dan daur ulang plastik. Nasib sampah plastik di sungai diubah dengan mengintegrasikan insentif bagi yang mengumpulkan dan memilah sampah plastik bernilai rendah.
Dengan begitu, menurutnya, inovasi ini dapat meningkatkan tingkat daur ulang sekaligus jadi peluang pendapatan baru bagi pekerja sampah. RiverRecycle diproyeksikan dapat berkembang di wilayah yang tidak memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik. Alhasil, siklus plastik linier bisa berubah jadi ekonomi sirkular.
Saat ini, inisiatif RiverRecycle telah diterapkan di proyek Sungai Mithi India, Sungai Pasig Filipina, Laguna Kpeshi Ghana, dan Padma Bangladesh.
(twu/nwy)