Dewi Tristantini dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Herbal dan Kosmetik, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) pada Juli lalu. Pengukuhan ini tentu bukan tanpa alasan.
Prof Dewi dikenal atas kontribusinya dalam menghasilkan berbagai produk herbal dan kosmetik. Pengajar di Departemen Teknik Kimia FT UI itu sudah menghasilkan tiga produk herbal dan satu bahan kosmetik.
Di antara produk-produk itu, terdapat satu bahan yang belum dikenal luas oleh masyarakat. Daun ini bernama daun sambung nyawa atau Gynura procumbens.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daun sambung nyawa banyak tumbuh di negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Daun sambung nyawa bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk penyakit pada hewan.
Kepada detikEdu, Prof Dewi membagikan ceritanya menemukan 'kesaktian' daun sambung nyawa. Begini ceritanya.
Coba Sembuhkan Kista
Pengenalan Dewi dengan khasiat daun sambung nyawa bermula dari pengobatan kista yang ia derita. Saat itu, ada 3 kista yang ia derita dan mencapai 1,5 cm.
Mencari obat dari bahan alam, Dewi akhirnya mengonsumsi daun sambung nyawa yang dikenal kaya akan antioksidan. Ia pun mengonsumsi daun itu selama 3 tahun.
"Diperiksa itu setiap tahun mengecil sampai dokternya akhirnya tanya, 'Bu, ibu kok bisa mengecil? Pakai apa?," tutur Dewi.
Sembuhkan Kucing Peliharaan
![]() |
Tak sampai di situ, Dewi juga mencoba daun sambung nyawa pada kucing peliharaannya. Ia bercerita jika saat itu, suaminya membelikan makanan kucing yang berbeda dari biasanya.
Tak seperti biasanya, kucing malah menderita alergi selama 2 minggu. Gatal-gatal yang diderita, membuat suaminya membelikan banyak obat alergi.
"Dikasih vitamin kucing nggak sembuh. Dua minggu itu. Dikasih macem-macem. Terus saya mikir, udah deh kasih sambung nyawa aja," ujarnya.
Daun sambung nyawa yang ia tanam di rumah akhirnya dijadikan obat untuk kucing. Setelah dicincang, daun dicampur dengan makanan kucing.
"Seminggu saya berikan, udah nggak apa-apa," katanya.
Jadi Incaran Mahasiswa
Uniknya, nama Dewi semakin dikenal di fakultas karena daun sambung nyawa itu. Bahkan ada mahasiswa yang 'berobat' ke Dewi.
"Mahasiswa baru lulus, ketahuan punya miom. Setahun sebelum lulus dioperasi. Kemudian pas mau lulus, udah tumbuh lagi. Akhirnya entah dari mana dia tahu, mungkin kata orang-orang, saya disuruh menemuinya. Katanya, ibu bisa menghentikan mium," ceritanya.
Sebagai informasi, mium merupakan tumor jinak yang berada di dinding rahim. Dewi akhirnya memberikan daun itu pada si mahasiswa.
"Jadi dia sekarang langganan ke saya, tiap 3 minggu dia beli daunnya," ujar Dewi.
Saat ini, Dewi telah memproduksi Jus dan Kapsul Ekstrak Daun Sambung Nyawa secara terbatas. Produk ini merupakan produk herbal antioksidan tinggi.
(nir/nwy)