Mahasiswa Unesa Teliti Obat Hipertensi dari Kerang, Lebih Efektif?

ADVERTISEMENT

Mahasiswa Unesa Teliti Obat Hipertensi dari Kerang, Lebih Efektif?

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 10 Okt 2023 11:00 WIB
Mahasiswa Unesa Teliti Kerang Darah Sebagai Obat Hipertensi
Mahasiswa Unesa Teliti Kerang Darah Sebagai Obat Hipertensi. (Foto: Universitas Negeri Surabaya)
Jakarta -

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil meneliti obat silent killer atau hipertensi. Uniknya, obat ini berbahan dasar kerang.

Seperti diketahui, hipertensi kerap dijuluki sebagai silent killer karena tidak bergejala. Menurut catatan WHO tahun 2021, terdapat kurang lebih 1,28 miliar orang berusia 30-79 tahun yang mengidap hipertensi. Jika menilik catatan Kemenkes di tahun yang sama, hipertensi diderita oleh 1 dari 3 orang Indonesia.

Karena itu, Tim PKM-RE berharap bisa berkontribusi dalam mengatasi masalah hipertensi lewat penelitiannya. Lewat inovasi tersebut, Tim PKM-RE Unesa berhasil meraih pendanaan Belmawa Diktiristek, Kemendikbudristek RI untuk penelitian berjudul 'Isolasi dan Identifikasi Asam Lemak kerang darah (anadara nodifera) serta Bioaktivitasnya sebagai Agen Antihipertensi secara in vivo'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim terdiri dari, Maharani Dyah Arumsari dan Dhea Mutiara Fernanda Wibowo dari S1 Pendidikan Kimia 2021, Rahmadian Kahfi Zulfa Kamila dari S1 Kimia 2021, Excelino Hendrata dari S1 Kimia 2022, dan Luluatul Fajriyah S1 Biologi 2022.

Teliti Kerang Darah

Tim meneliti asam lemak dari kerang darah atau Anadara nodifera. Kandungan asam lemak dalam kerang darah dinilai berpotensi sebagai pengobatan alternatif dalam mengatasi hipertensi.

ADVERTISEMENT

Menurut tim, asam lemak ini terbukti mampu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Adapun tim melakukan pengujian pada hewan, seperti tikus.

"Juga, memanfaatkan pendekatan in silico menggunakan molecular docking untuk memahami mekanisme antihipertensi asam lemak dari kerang darah," papar Maharani dalam laman Unesa dikutip Senin (9/10/2023).

Setelah dilakukan uji in silico, ditemukan asam lemak yang terkandung dalam kerang darah mampu menghambat ACE atau angiotensin-converting enzyme. Kandungannya dinilai lebih ampuh dibandingkan dengan obat antihipertensi seperti Benazepril.

Hal ini terbukti dari nilai binding affinity yang menunjukkan asam lemak dalam kerang tersebut lebih efektif menurunkan tekanan darah.

Tim PKM-RE berharap, penelitian mereka bisa menginspirasi pihak lain untuk terus berinovasi dalam mencari solusi terhadap tantangan kesehatan. Pemanfaatan kerang darah juga membutuhkan upaya konservasi agar spesies dapat tetap lestari.

"Semoga penelitian mereka dapat menjadi alternatif pengobatan hipertensi yang rendah efek samping bagi masyarakat yang membutuhkan," harap Dhea Mutiara.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads