Siswa SMK di Jogja Sulap Limbah Sayur Jadi Tinta Spidol, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Siswa SMK di Jogja Sulap Limbah Sayur Jadi Tinta Spidol, Kok Bisa?

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 03 Okt 2023 08:00 WIB
Siswa SMK Indonesia Yogyakarta sulap limbah sayur jadi tinta spidol dan rebut juara Fiksi 2023 bidang industri kreatif
Foto: dok. Ditjen Vokasi Kemendikbud
Jakarta -

Sebuah karya inovasi berbahan dasar limbah kembali diciptakan oleh dua siswi SMK Indonesia Yogyakarta yakni Aliya Sita Wulandari dan Nisriina Rahma Faadillah. Keduanya mampu menyulap limbah sayuran menjadi tinta spidol bermerek Bio-Ink.

Kerennya, Bio-Ink berhasil membawa Aliya dan Nisrina menjuarai Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (Fiksi) 2023 bidang industri kreatif yang digelar Kemendikbud melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Ajang ini resmi diumumkan pada 30 September 2023 lalu.

Mengenai keberhasilannya, Aliya mengaku bersyukur dan bangga bisa menjadi perwakilan provinsi di tingkat nasional. Begitupun Nisrina yang mengaku selama proses ia dan Aliya mencoba berusaha menghasilkan produk terbaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah banget, rasanya bangga bisa bawa nama keluarga, sekolah, bahkan jadi perwakilan provinsi di tingkat nasional," ujar Aliya dikutip dari rilis di laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Senin (2/10/2023).

Keunggulan Bio-Ink: Aman untuk Tubuh-Harganya Murah

1. Tidak menyengat dan aman untuk tubuh

Aliya menjelaskan Bio-Ink berasal dari limbah sayur seperti ekstrak arang untuk warna hitam, ekstrak kulit buah naga untuk warna merah, dan ekstrak kunyit untuk warna kuning. Ia dan Nisrina juga menambahkan bahan alkohol, maizena, CMC, gliserin, propilen, dan aquades.

ADVERTISEMENT

Bahan-bahan ini membuat Bio-Ink memiliki aroma yang tidak menyengat seperti tinta lainnya. Penggunaan bahan alami juga membuat tinta ini tidak berbahaya untuk tubuh.

"Di tinta spidol biasa mengandung senyawa xylene dan toluene yang berbahaya untuk tubuh. Akan tetapi, Bio-Ink yang kami buat tidak mengandung itu sehingga yang menggunakannya pun akan aman," jelas Aliya.

2. Ramah lingkungan dan harganya murah

Memiliki latar belakang Jurusan Kimia Industri, Nisrina menjelaskan proses pembuatan produk dimulai dari ekstraksi, penghalusan, pengadukan, pengujian, dan pengemasan. Bio-Ink dinilai aman karena sudah melalui proses uji lab.

Nisrina berharap banyak orang yang beralih menggunakan Bio-Ink karena ramah lingkungan dan harganya lebih murah yakni Rp 45 ribu untuk 60 ml. Selain itu pembuatannya tergolong mudah lantarn membutuhkan waktu satu hingga dua hari saja.

"Tinta Bio-Ink 60 ml hanya dibanderol dengan harga Rp 45 ribu. Berbeda dengan tinta biasa yang harga satuannya sekitar Rp 21 ribu untuk 20ml. Pembuatan tinta ini pun tergolong mudah dan membutuhkan waktu untuk satu-dua hari," tambah Nisrina.

Produk inovasi ini diketahui akan dijual melalui pemasaran digital dan mitra industri. Namun kini, Bio-Ink sudah digunakan di SMK Indonesia Yogyakarta yang juga menjadi sekolah pionir penggunaan tinta ramah lingkungan.

Jadi, apakah detikers berminat untuk mencoba Bio-Ink?




(det/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads