Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan kursi otonom yang bisa bergerak di ruang terbatas. Seperti apa?
Kursi bernama Seater (Single-passenger Electric Autonomous Transporter) itu berupa kursi yang dapat bergerak dengan sambungan handphone. Nantinya, pengguna bisa menggunakan aplikasi I-SEATER atau O-SEATER kemudian menyambungkannya dengan kursi otonom ini.
Seater memiliki berat 50 kg dengan kapasitas beban maksimal 1 orang. Seater dapat bergerak hingga 5km/jam dengan waktu penggunaan 2 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roni Permana Saputra selaku peneliti menjelaskan bahwa Seater sendiri baru dikembangkan pada 2023. Menurutnya, Seater masih butuh banyak pengembangkan sebelum bisa digunakan.
"Harapannya sih bisa ya secepatnya. Jadi kita bisa secepatnya melakukan pengujian validasi sehingga aman untuk digunakan oleh pengguna dan bisa diaplikasikan di lingkungan sebenarnya," jelas Roni kepada detikEdu dikutip Sabtu (23/9/2023).
Transportasi Ruang Terbatas
![]() |
Roni menjelaskan jika Seater dirancang untuk transportasi pada ruang terbatas, seperti area bandara. Seater ditujukan untuk mengantarkan satu penumpang dengan kecepatan rendah.
"Jadi kendaraannya itu disebut personal movilitative. Jadi kendaraan mobilitas perorangan. Berbeda dengan kendaraan konvensional, dia bukan dirancang untuk dikontrol," jelasnya.
Konsep Seater adalah mobility on demand, yaitu transportasi di mana pengguna bisa menentukan tujuan dan memanggil Seater dari shelter tertentu. Nantinya, pengguna bisa menggunakan aplikasi untuk scan dan memesan Seater.
"Jadi yang membutuhkan fasilitas yang jauh, pengguna bisa menggunakan kendaraan ini. Atau bagi lansia atau yang kurang kuat untuk berjalan jauh, bisa menggunakan fasilitas seperti ini," paparnya.
(nir/twu)