Universitas Melbourne Bakal Gelar Konferensi Ilmiah Bahas Taylor Swift: Swiftposium

DUESSELDORF, GERMANY - NOVEMBER 13: Taylor Swift poses with her awards during the MTV Europe Music Awards 2022 held at PSD Bank Dome on November 13, 2022 in Duesseldorf, Germany. (Photo by Kevin Mazur/WireImage) — Taylor Swift. Foto: WireImage/Kevin Mazur

Jakarta -

University of Melbourne akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi Swiftposium pada 11 - 13 Februari 2024. Acara ini akan membahas dampak Taylor Swift terhadap berbagai isu global.

Penyelenggara Swiftposium, Jennifer Beckett dari University of Melbourne mengatakan bahwa konferensi ini digelar atas dasar eksistensi Swift selama berkarir sebagai pemusik. Konferensi akan membahas pengaruh Taylor Swift terhadap isu seperti gender, fandom, budaya populer, sastra, ekonomi, industri musik, dan lainnya.

"Taylor Swift benar-benar mempunyai dampak nyata secara global, dalam berbagai hal yang mempengaruhi kita semua," tutur Beckett, dilansir dari BBC, Jumat (22/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Becket mengatakan bahwa pihaknya akan mengundang para akademisi di kawasan Asia-Pasifik. Ia juga menuturkan tak menutup kemungkinan objek dialog atau Taylor Swift itu sendiri akan hadir juga.

"Jika Taylor Swift ingin datang, saya pikir kita semua harus meluangkan waktu untuk bangkit, tapi undangan itu pasti ada," katanya.

Mengutip laman resminya, Swiftposium sendiri diselenggarakan oleh para peneliti dari 7 kampus di Australia yakni The University of Melbourne, Curtin University, Monash University, RMIT University, The University of Queensland Australia, The University of Sydney, dan Auckland University of Technology.

Tema Proposal untuk Swiftposium 2024

Para akademisi nantinya diminta mengajukan abstrak proposal maksimal 300 kata terlebih dahulu sebelum mengikuti konferensi. Abstrak berisikan nama penulis, afiliasi, judul penelitian, dan biografi singkat.

Biaya pendaftaran Swiftposium ini akan ditawarkan secara bertahap. Selain itu, beberapa peneliti pascasarjana dan akademisi pemula berkesempatan mendapatkan beasiswa atau biaya gratis.

Adapun beberapa tema yang bisa diajukan contohnya adalah sebagai berikut:

Fenomena fandom: sejarah, landasan psikologis, dan implikasi sosialnya.
Dampak tur konser internasional terhadap lanskap perkotaan dan identitas budaya kota (khususnya konser Taylor Swift).
Hubungan Taylor Swift dengan gerakan sosial seperti feminisme, LGBT, serta pengaruhnya terhadap wacana dan advokasi politik.
Pengaruh Taylor Swift terhadap hubungan antara seni, industri, dan kewirausahaan.
Taylor Swift beserta gender dan seksualitas.
Taylor Swift dan isu kesehatan mental.
Pengaruh Taylor Swift terhadap wacana kontemporer soal gender, identitas, ras, dan interseksionalitas.
Taylor Swift, platform streaming, dan kekayaan intelektual.
Interpretasi sastra Taylor Swift.
Taylor Swift sebagai katalis budaya pop.
Strategi pemasaran dan komunikasi Taylor Swift.
Taylor Swift dan hukum.

Selain tentang tema-tema di atas, Swiftposium juga menerima proposal lainnya misalnya yang menggunakan pendekatan kreatif dan nontradisional. Bagi yang berminat mengikuti konferensi bisa mengunggah abstrak proposalnya DI SINI.