.webp)
Pesohor Reynaldi Mbayang atau yang lebih dikenal sebagai Rey Mbayang baru saja wisuda dari Universitas Terbuka (UT), Selasa (25/7/2023). Suami selebritas Dinda Hauw itu juga diwisuda bersama dengan kakak perempuannya.
Pada wisuda UT periode 2 Tahun akademik 2022/2023 wilayah 2 kemarin, Rey Mbayang resmi menyandang gelar S1 program studi (prodi) manajemen, fakultas ekonomi dan bisnis.
Ambil Manajemen buat Pekerjaan
Pada sela-sela kesibukan sebagai pesohor Tanah Air, Rey Mbayang kuliah di UT Jakarta. Sementara sang kakak, Oktaviany Mbayang atau yang dikenal sebagai Ninie Mbayang kuliah di UT Manado.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukungan dari Dinda Hauw dan orang tua menjadi motivasi Rey dalam menyelesaikan kuliah. Selain itu, dia mengaku bahwa berkat ketatnya sang kakak mengingatkan soal disiplin waktu sekaligus agar selalu meluangkan waktu untuk belajar di sela syuting, maka dia bisa lulus saat ini.
Rey mengaku merasa penting untuk mengambil jurusan manajemen agar dapat mengelola pekerjaannya dengan lebih baik, seperti disebutkan dalam laman kampus UT.
"Saya sengaja ambil manajemen dengan harapan saya punya ilmu untuk berbuat lebih baik di bidang saya," kata aktor dan penyanyi tersebut.
Rey Mbayang lulus dari UT dengan IPK 3,14. Di sisi lain, kakaknya yang mengambil prodi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UT. Ninie Mbayang lulus dengan IPK 3,39.
"Hanya di UT yang bisa begini, lulus wisuda bisa bersama-sama dengan keluarga," kata Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis UT, Rahmat Budiman, MHum, PhD.
Menurut Rahmat, kampusnya selalu memberi solusi untuk yang ingin melanjutkan ke jenjang S1, contohnya seperti yang dialami Rey Mbayang.
"UT bukannya tidak ada drop out, tapi UT memberikan fleksibilitas seluas-luasnya kepada semua untuk dapat kuliah dan meraih masa depannya menjadi sarjana," ujarnya.
Rektor UT, Prof Ojat Darojat, MBus, PhD menambahkan pada saat konferensi pers, sekarang ini UT semakin diminati milenial, terutama sejak pandemi COVID-19.
"Saat ini UT banyak diminati kalangan usia di bawah 24 tahun, atau masa-masa kuliah," jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut berdampak terhadap angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi. Dia menyebut, proporsi anak muda yang kuliah di UT sekarang ini lebih tinggi, yaitu sekitar 70 persen.
"Di UT ini sebagian besar mahasiswanya memang bekerja, baik itu di sektor formal maupun informal," ujarnya.
Prof Ojat mengatakan, generasi muda sekarang ini sudah sangat paham kebutuhan mengenyam pendidikan sama pentingnya dengan mencari nafkah.
"UT menjawab kebutuhan itu," sebutnya.
(nah/nwk)
