.webp)
Perkenalkan, ini Lalu Ary Kurniawan Hadi alumnus program studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tahun 2021 Universitas Airlangga (Unair) yang datang dengan cerita penuh inspirasi. Ary panggilan akrabnya berhasil meraih gelar Best Student di kampus riset terbaik di Polandia, Nicolaus Copernicus.
Memang, keberhasilan Ary tak datang secara tiba-tiba. Ia telah memupuk satu per satu prestasi sejak ia berkuliah di Unair. Begini kisahnya.
Wisudawan Terbaik FISIP Unair dengan IPK 3,98
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, Ary telah berprestasi sejak menjadi mahasiswa Unair. Di tahun 2019, ia meraih juara 3 Mahasiswa Berprestasi Unair dan memperoleh berbagai penghargaan di bidang debat dan karya tulis.
Prestasi itu dibawanya hingga lulus dari kampus dengan lambang Garuda Mukti ini. Ary merupakan peraih gelar Wisudawan Terbaik FISIP tahun 2012 dengan IPK nyaris sempurna yaitu 3,98.
Tak sampai disitu, ia melanjutkan perjuangan studinya dengan jalan yang tak mudah. Untuk dapat menjejakan kaki di Eropa, Ary mengikuti seleksi Beasiswa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (BNTB).
Usahanya tidak sia-sia, pria kelahiran Mataram itu berhasil menjadi salah satu penerima beasiswa BNTB dan berkesempatan untuk melihat dunia dengan lebih luas. Hal itu bisa terjadi karena beasiswa BNTB memperbolehkan penerimaan untuk berkarir dan melanjutkan studi di luar negeri.
"Aku bersyukur banget bisa mendapatkan beasiswa ini. Kelebihan dari beasiswa ini sendiri, kami (para penerima beasiswa, Red) boleh untuk berkarir dan melanjutkan studi di luar negeri. Kemudian, kami juga boleh mencari beasiswa tambahan selain dari BNTB yang pada dasarnya aturan ini tidak berlaku bagi beasiswa-beasiswa lain," ucap Ary dalam keterangan tertulis Unair yang dikutip Rabu (19/7/2023).
Kuliah di Kampus Riset Terbaik Polandia
Dengan kesempatan di depan mata dan keinginan kuat mengembangkan keilmuannya di bidang politik, Ary mulai mencari kampus yang tepat. Kriteria utamanya adalah kampus yang bisa mampu kembangkan teori politik kontemporer dan aplikatif serta politik internasional hingga cyber security.
Hingga pilihan jatuh ke Nicolaus Copernicus University, Polandia yang disebut sebagai kampus berbasis riset terbaik di negara itu. Menurut Ary, Polandia adalah negara yang ramah terhadap mahasiswa internasional baik dari sisi harga hingga fasilitas penunjang lainnya.
"Harga-harga kebutuhan dari sandang, pangan, dan papan relatif lebih terjangkau dari negara-negara lain di Eropa. Disini juga terdapat fasilitas penunjang transportasi publik yang bahkan lebih kondusif dari beberapa negara besar seperti Prancis. Selain itu, kampus NCU sendiri merupakan kampus berbasis research terbaik di Polandia," ungkapnya.
Berkuliah di negeri orang tentu tak mudah termasuk bagi Ary. Ia seringkali menemukan banyak tantangan, terutama terkait bahasa. Karena hal itu, ia harus mempelajari terminologi ilmiah bahasa Inggris yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
Namun tantangan itu berhasil dilewati dengan perjuangan. Selain itu menurut Ary, kultur pendidikan di Polandia sangat konstruktif sehingga ia mendapat banyak dukungan.
"Saya menggunakan waktu luang untuk banyak membaca, berkonsultasi dengan dosen, hingga meminta bimbingan luar kelas dengan dosen-dosen yang mata kuliahnya menurut saya agak menantang. Saya bersyukur karena kultur pendidikan di Polandia sangat konstruktif dan banyak dukungan dari para profesor yang dengan sabar membimbing saya," tambahnya.
Gelar Best Student dan Dapat Beasiswa Prestasi
Kerja keras yang dilakukan Ary menghasilkan buah yang manis dengan meraih IPK sempurna. Tak hanya itu, ia dinobatkan dengan gelar 'Best Student' dengan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dari rektor Nicolaus Copernicus Universitas.
Tak hanya itu, ia juga mendapat hibah biaya riset dari lembaga pendidikan dan pemerintahan Polandia. Keberhasilan itu semakin sempurna karena Ary kini memperoleh pekerjaan sebagai asisten peneliti di Instytut Studiów Politycznych Polskiej Akademii Nauk dibawah skema pendanaan badan sains nasional Polandia.
Keberhasilan ini tentu tak lepas dari tekad, komitmen, dan motivasi Ary untuk terus berprestasi. Ia menjelaskan sedari dini ia selalu mengusahakan apa yang ia bisa mulai.
"Aku juga punya motto 'Hidup adalah perihal berjuang sampai Tuhan berkata waktunya pulang'. Jadi, selama masih ada waktu dan tenaga untuk berusaha, aku bakal terus mencoba untuk meraih semua mimpiku," kata Ary.
(pal/pal)
