Mantap! Dosen Unair Buat Terobosan Formula Kornea Artifisial

ADVERTISEMENT

Mantap! Dosen Unair Buat Terobosan Formula Kornea Artifisial

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 05 Jul 2023 08:00 WIB
Dr. Yanti, Dosen Unair yang Temukan Formula Kornea Mata Artifisial
Dr. Yanti, Dosen Unair yang Temukan Formula Kornea Mata Artifisial. (Foto: Unair)
Jakarta -

Salah satu dosen sekaligus peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) berhasil membuat penemuan dalam bidang medis. Adalah Dr Prihartini Widiyanti drg SBio MKes yang menemukan sebuah formula dalam pembuatan kornea mata artifisial.

Dosen yang kerap disapa Yanti itu menjelaskan penemuannya yang termasuk komposit kolagen, kitosan, dan natrium hialuronat dalam pembuatan kornea mata artifisial. Penemuannya itu kemudian terdaftar sebagai hak paten dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada Oktober 2022 lalu.

Yanti bercerita, motivasinya untuk membuat kornea mata artifisial bersumber dari kasus kebutaan di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soroti Kasus Kebutaan Akibat Cedera Kornea

Yanti mengatakan bahwa angka prevalensi kebutaan akibat cedera kornea di Indonesia masih terbilang tinggi. Permasalahan ini kemudian memantik dirinya untuk meneliti dan mengembangkan kornea artifisial.

"Jadi saya meneliti dan mengembangkan membran kornea buatan yang tujuannya adalah untuk memperbaiki dan mengatasi ulkus (luka) pada kornea penyebab hilangnya penglihatan," terangnya dalam situs Unair dikutip Selasa (4/7/2023).

ADVERTISEMENT

Penelitian itu telah ia tekuni sejak tahun 2015. Berbagai tahapan penelitian telah berlalu, termasuk tahapan uji coba in vivo dan implantasi pada hewan percobaan.

"Alhamdulillah sudah melalui tahapan in vivo. Artinya sudah kami coba implantasikan ke hewan percobaan," imbuhnya.

Kolaborasi dengan Mahasiswa hingga Dokter Spesialis

Dalam penelitiannya Yanti tidak bekerja sendiri. Peneliti senior Institute of Tropical Disease (ITD) Unair itu telah berkolaborasi dengan mahasiswa berbagai jenjang, dokter program pendidikan dokter spesialis (PPDS), hingga dokter spesialis mata.

"Untuk pengembangan kornea buatan ini tidak hanya melibatkan mahasiswa S1 saja, tetapi juga mahasiswa S2, S3, teknik biomedik, dan MIPA FST UNAIR. Lalu juga bekerja sama dengan teman-teman di RSUA Divisi Mata," ujarnya.

Menurutnya, kolaborasi merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan penemuannya. Pasalnya, perlu adanya kolaborasi multidisiplin ilmu untuk menjalankan keseluruhan tahapan pengembangan.

"Tentu perlu kerja sama, ya. Jadi, yang membuat dan mengembangkan adalah mahasiswa dari FST bersama dengan teman-teman dari ITD. Kemudian, nanti yang melakukan implan adalah dokter PPDS dan dokter mata," jelasnya.

Berharap Temuannya Bisa Dijangkau Masyarakat Luas

Sebagai seorang peneliti, Yanti berharap agar temuannya dapat segera terdistribusi dan terhilirisasi sehingga bisa menjangkau masyarakat luas. Ia juga berharap agar para peneliti mendapat dukungan dari pemerintah, universitas, maupun rekan-rekan sejawat. Dukungan itu, menurutnya sangat membantu meningkatkan semangat untuk terus berkontribusi dan membawa karya anak bangsa bersaing di kancah internasional.

"Tentu saja ini juga menjadi perjuangan tersendiri, ya. Perjuangan untuk meyakinkan teman-teman medis untuk terus berpihak pada hasil karya anak bangsa, sehingga nantinya juga bisa meningkatkan daya saing kita di kancah dunia," tutupnya.




(nir/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads