Derlin, panggilan akrabnya, senang mengunggah video dengan tema 'A Day in My Life'. Nampak berbeda dengan siswa kebanyakan, Derlin perlu bangun dini hari untuk menyiapkan jualannya.
Diketahui, Derlin menjajakan jualannya di sekolah. Mulai dari corn dog hingga donat, telah disapu habis oleh pembeli setianya.
Kepada detikEdu, Indah selaku guru Derlin menceritakan sosok Derlin dan kisahnya berjualan di bangku sekolah.
Awal Mula Berjualan
Indah mengisahkan, Derlin telah mulai berjualan sejak kelas 3 SD. Ada cerita unik di balik motivasi Derlin memulai bisnisnya.
"Dia ngeliat pedagang di warung ngasih kembalian ke orang yang belanja di warungnya. Derlin liat itu termotivasi. Pengen ngerasain gimana rasanya ngasih uang kembalian ke orang yang beli dagangannya," cerita Indah.
Ibu Derlin akhirnya menawarkan Derlin untuk berjualan es lilin. Derlin kecil pun berjualan es lilin keliling.
"Mungkin karena ketagihan ya dengan itu akhirnya berlanjut sampai ke MTS juga dia tetep jualan," jelas Indah.
Meski sempat terhenti karena pandemi COVID-19, Derlin melanjutkan bisnisnya saat memasuki bangku MAN.
"Selain itu, motivasinya ketika dia dulu di MTS mamahnya itu sakit dan keluarganya itu butuh banyak biaya untuk pengobatan." tutur Indah.
"Sebenernya keluarganya tetep bisa sih mensupport kebutuhan Derlin sehari-hari. Cuma anaknya sendiri yang berinisiatif membantu meringankan beban orang tuanya," sambungnya.
Didukung Teman Sekelas
Teman-teman kelas Derlin ikut mendukung usahanya. Indah menuturkan, kala Derlin tertidur di kelas dan terlewat waktu untuk berjualan saat istirahat.
"Waktu itu Derlin ketiduran di kelas waktu jam belajar. Itu sama temen-temennya malah dibiarin tuh Derlin tidur. Malah dagangannya Derlin itu dibantu dijualkan oleh teman-temannya," cerita Indah.
"Jadi ketika Derlin bangun dia kaget, 'lho ini ke mana dagangan aku kok udah engga ada,' 'apakah dicuri orang?', 'apakah dimakan tanpa dibayar?'" lanjutnya.
Ternyata setelah Derlin merogoh laci mejanya, bertumpuk lembaran uang hasil inisiatif teman-temannya.
Guru di MAN 4 Pandeglang juga mendukung bisnis Derlin. Menurut Indah, bisnis Derlin merupakan hasil belajar yang diharapkan oleh guru-guru.
"Derlin ini menunjukkan bahwa ya belajar itu engga cuman tetnang angka, tentang huruf, tentang tulisan, tentang bacaan. Tapi yang dilakukan Derlin ini juga belajar, malah yang dilakukan ini lebih menghasilkan," jelas Guru Bahasa Inggris itu.
Derlin biasa menjual pisang coklat, otak-otak, basreng, donat, bakpau, hingga corndog. Keuntungan yang didapat per hari pun bisa mencapai Rp 50 ribu.
Ingin Jadi Pengusaha
Sejalan dengan bisnisnya, Derlin bercita-cita untuk menjadi pengusaha. Terutama di bidang industri mode atau fashion. Selain itu, Derlin juga ingin membuka usaha kuliner berbentuk saung.
Akhir kata, Indah menyampaikan pesan Derlin untuk siswa Indonesia yang berjualan sambil sekolah seperti dirinya.
"Sebagai anak muda, kita itu harus mengalahkan rasa gengsi. Karena rasa gengsi adalah musuh terbesar anak muda," pungkasnya.
(nir/nwk)