Dosen UGM Buat Aplikasi Penanganan Henti Jantung, Selamatkan Pasien dengan Satu Klik

ADVERTISEMENT

Dosen UGM Buat Aplikasi Penanganan Henti Jantung, Selamatkan Pasien dengan Satu Klik

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 10 Jun 2023 11:00 WIB
Aplikasi SatuJantung buatan Dosen UGM
Foto: (Dok UGM)
Jakarta -

Menurut laporan dari Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019, salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit jantung. Bahkan, beban biaya untuk penyakit ini terhitung paling besar dibanding penyakit lain yakni Rp7,7 triliun.

Pemicu dari penyakit jantung ini bisa disebabkan oleh beragam faktor seperti pola hidup tidak sehat hingga penyakit lain seperti diabetes mellitus, hipertensi, obesitas, dislipidemia atau penyakit gangguan lemak, stres fisik maupun psikis.

Atas dasar tingginya angka kematian akibat penyakit jantung, Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan aplikasi satu jantung untuk membantu penanganan kasus henti jantung/serangan jantung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berawal dari Pengalaman

Founder dari aplikasi Satu Jantung tersebut adalah Nurkholis yang merupakan dosen FKKMK UGM sekaligus seorang dokter. Ia bersama sang istri, Beta Ahlam Gizela membuat aplikasi tersebut dikarenakan pernah mendapati putra mereka mengalami serangan jantung mendadak.

"Petugas yang menangani anak saya waktu itu berkata bahwa kalau bukan karena orang tuanya dokter, mungkin putra saya tidak akan selamat," terang Nurkholis pada laman UGM, dikutip Jumat (9/6/2023).

ADVERTISEMENT

Setelah kejadian tersebut, Nurkholis dan istri tergerak untuk menciptakan sarana yang bisa menolong orang banyak saat terjadi serangan jantung pada kondisi tidak ada petugas kesehatan di tempat.

Fitur Aplikasi SatuJantung

Fitur utama dari aplikasi SatuJantung ini adalah alarm bagi pasien serangan jantung dan henti jantung yang bisa dioperasikan hanya dengan satu kali klik. Fitur lainnya adalah paduan bagi penolong untuk melakukan pijat jantung.

Nurkholis sebelumnya pernah melakukan penelitian soal pasien henti jantung dan hasilnya menunjukkan hanya ada sekitar 10 dari 100 pasien yang selamat setelah diberi pertolongan pertama berupa pijat jantung.

Hal tersebut tampaknya tidak menjadi penghalang bagi Nurkholis untuk tetap membuat aplikasi tersebut. Menurutnya, pijat jantung dapat membuat pasien tertolong tiga kali lebih besar daripada yang tidak mendapat pertolongan.

"Jangan jadikan fakta ini sebagai halangan untuk kita saling menolong," ujarnya.

Sosialisasikan Penanganan Kasus Henti Jantung

Nurkholis saat ini sedang aktif mensosialisasikan aplikasi SatuJantung beserta cara pijat jantung kepada masyarakat umum. Ia dan tim di balik aplikasi Satu Jantung bekerja sama dengan Perkumpulan Sinergi Sehat Indonesia dan Relawan Driver Gojek melaksanakan kegiatan talkshow dan pelatihan cara penanganan kasus henti jantung.

Menurut dosen Departemen Ilmu Forensik dan Medikolegal FK-KMK UGM, Rusyad Adi Suriyanto, perlu adanya kepedulian sekitar saat seorang pasien mengalami serangan jantung. Hal tersebut ia katakan sebagai orang yang pernah mengalami kasus tersebut.

"Kepedulian ini yang akan menjadi dasar diciptakannya Aplikasi SatuJantung," ucapnya.

Pelatihan tersebut diharapkan tim di balik aplikasi SatuJantung dapat memberi pengalaman dan keterampilan baru bagi masyarakat dalam menolong penderita serangan jantung.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads