Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia merupakan wadah yang menaungi seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Saat ini PPI Dunia tersebar di 51 negara yang terbagi di 3 kawasan yaitu Asia-Oceania, Amerika-Eropa dan Timur Tengah-Afrika.
Organisasi ini menjadi pihak yang dapat menggerakkan para pelajar di Indonesia untuk terus memberikan kontribusinya kepada tanah air. Berdasarkan peran tersebut, Yenny Wahid menyampaikan tiga pesan penting bagi para alumni PPI Dunia dalam acara Sarasehan Alumni dalam rangkaian Alumni Connect PPI Dunia di Grand Ballroom BNI, Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2023).
Menurutnya, akan saat ini ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi pelajar di Indonesia untuk bisa bertahan di tengah perubahan zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depan ini banyak sekali tantangan yang dihadapi dunia, ada 3 tantangan besar. Banyak para ahli memprediksi. Pertama adalah tantangan teknologi, yang kedua tantangan ekologi, yang ketiga tantangan ideologi," ujar Yenny.
Pelajar harus bisa mengembangkan keahlian dan adaptif terharap teknologi untuk bisa bertahan dalam berkarir atau pekerjaan.
"Banyak pekerjaan yang hilang apalagi dengan otomation, apalagi saat banyak pekerjaan yang hilang. Maka terciptalah keresahan di tengah masyarakat," terangnya.
Menurutnya, orang-orang yang tidak dapat meng-upgrade skill-nya, orang-orang yang tidak bisa punya potensi yang tidak dibutuhnan pada zamannya pasti akan terpinggirkan.
"Yang kedua ekologi, tantangan ekologi ini jelas dan nyata. Sekarang permukaan air laut sudah naik, sekarang yang namanya musim kering sudah berkepanjangan, pola cuaca weather pattern kini telah berubah, berbeda sekali, dibandingkan dulu," tambahnya.
Yenny mengatakan harusnya masyarakat Indonesia mampu menghadapi tantangan di zaman sekarang mengingat Indonesia punya kekayaan peradaban.
"Indonesia punya kekayaan arkeologis, peradaban yang ditemukan di sini enggak main-main karena peradaban menunjukkan sejarah umat manusia," ujarnya.
Yenny pun mengingatkan kepada para alumni PPI Dunia yang hadir untuk tidak goyah hubungannya akibat kondisi politik yang akan segera memanas di Indonesia.
"Yang ketiga adalah ideologi, di mana yang namanya keadaan politik identitas menguat apalagi dengan adanya sosmed," imbuhnya.
Menurutnya, pelajar dan juga alumni PPI Dunia harus terus menjadi kekuatan di tengah masyarakat untuk menjadi partner bagi pemerintah siapapun nanti yang terpilih dalam Pemilu 2024.
"PPI Dunia sebagai orang-orang yang punya privilege, keistimewaan, pengalaman di luar negeri orang yang punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh mayoritas masyarakat Indonesia harus menjadi kekuatan atau partner pemerintah ke depannya, siapapun itu," tuturnya.
(nwk/nwk)