AI kini hadir dengan beberapa fungsinya yang beragam misalnya dapat membantu proses belajar mengajar di sekolah. Selain itu, AI dapat memberikan pemerataan akses pendidikan, sebagaimana dikatakan oleh President of Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir dalam acara Policy Dialogue on Digital for Development in the ASEAN and Global South di Gedung ASEAN Foundation, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa yang tersedia saat ini untuk mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan adalah penggunaan teknologi secara maksimal. Penggunaan AI sudah dapat menunjang sistem operasi di berbagai sektor mulai dari ekonomi hingga pendidikan.
Aplikasi AI yang memungkinkan bagi sektor pendidikan serta fungsinya yang dapat memberikan pemerataan akses pendidikan, menjadikan Microsoft menyoroti hal tersebut. Baru-baru ini Microsoft telah menjalin kolaborasi dengan institusi pendidikan dalam menyebarkan manfaat AI.
"Kami sedang bekerjasama dengan sektor pendidikan saat ini dengan menghadirkan tutor handal yang mungkin hanya ada di perkotaan seperti di Jakarta," ungkap President of Microsoft Indonesia tersebut.
Dengan adanya AI dan pihak yang memfasilitasinya, menurut Dharma guru-guru yang berkumpul di perkotaan dapat menyalurkan pengetahuannya kepada murid di daerah lain yang akses pendidikannya terjangkau.
"Sehingga guru yang cerdas itu guru yang pengetahuannya bisa disalurkan ke daerah lain di Indonesia. Microsoft percaya bahwa lewat teknologi pemerataan akses pendidikan dan kesempatan akan sama," tutur Dharma.
Kolaborasi Microsoft & Kampus di Indonesia
Sebelumnya, Microsoft Indonesia telah melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB). Dalam mendorong kompetensi mahasiswa di bidang digital dan AI, Microsoft memberi sertifikasi bagi mahasiswa di UB untuk keahlian di bidang-bidang digital tersebut.
"Kami harap cara ini dapat memberikan dampak dan mewujudkan visi bangsa. Tentu saja, untuk melakukan itu, kami percaya bahwa kolaborasi adalah kuncinya. Kami tidak dapat melakukan ini sendirian namun harus menciptakan secara bersama," ujar Dharma.
Dharma menuturkan penerapan teknologi AI diharapkan bisa diaplikasikan oleh semua fakultas di UB dengan jumlah mahasiswa yang mencapai 70 ribu orang. Nantinya, tidak hanya mahasiswa Ilmu Komputer atau Fakultas teknik saja yang merasakan manfaat dari AI tersebut di bidang pendidikan.
Adanya kerjasama Microsoft dengan perguruan tinggi tersebut dilakukan dengan melakukan launching AI center dan menyediakan sarana prasarana Super Computer serta akses internet dengan kecepatan 100Gbps.
(nwk/nwk)