Karya Dosen Vokasi UB Masuk Nominasi Logo IKN, Intip Penampakannya!

ADVERTISEMENT

Karya Dosen Vokasi UB Masuk Nominasi Logo IKN, Intip Penampakannya!

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 10 Apr 2023 20:30 WIB
Karya dosen UB masuk nominasi desain logo IKN
Foto: Instagram/Universitas Brawijaya
Jakarta -

Karya salah satu dosen Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) masuk ke dalam nominasi lima besar Sayembara Cipta Desain Logo Ibukota Nusantara (IKN). Dialah Dimas Fakhruddin, S ST, M Ds, sosok yang berada di balik karya tersebut.

Konsep logo IKN yang dibuat oleh Dimas mengambil konsep tridaya atau konsep cipta, rasa, dan karsa.

"Dari Tridaya ini, juga mengambil karakter Indonesia sebagai negara maritim, agrikultur, dan keberadaan hutan serta lautan yang ada di Kalimantan, yang kemudian melahirkan tiga fase seperti menanam, merawat dan mengolah yang dimaknai sebagai sebuah upaya untuk berkembang, yang menjadi ide awal dari desain logo ini", kata Dimas, dikutip dari rilis laman kampus UB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) cabang Malang itu mengatakan, logo buatannya merupakan gambaran rumah untuk masyarakat. "Maksudnya adalah, bisa menciptakan sinergi yang berkelanjutan," ungkapnya.

Dimas menjelaskan, secara visual logo buatannya ditarik dari proses transformasi pengembangan IKN yang sesuai dengan visi Indonesia tahun 2045.

ADVERTISEMENT

Dosen Departemen Industri Kreatif dan Digital itu memilih tiga warna dalam desainnya. Warna hijau sebagai inspirasi utama menggambarkan hutan dan hutan lindung di Kalimantan. Kemudian, warna emas melambangkan IKN sebagai cikal bakal role model kota dunia.

Lalu ada warna jingga yang merupakan simbol kebersamaan atau sinergi yang berkelanjutan antara stakeholder, masyarakat, dan pemerintah.

Logo Harus Relevan untuk 20+ Tahun Lagi

Pada pembuatannya, Dimas dibantu satu periset dan copywriter, serta dua desainer grafis. Alumnus ITB itu menyebut, ide besar berasal dari dirinya, kemudian gagasan itu didiskusikan sampai menghasilkan konsep tridaya dan tiga fase.

Dimas mengerjakan proyek ini secara efektif sejak pertengahan Oktober selama 3-4 bulan. Dia mengatakan, selama membuat desain ini timnya mendapat pendampingan dari tim kurator yang isinya para ahli dari otorita IKN dan ADGI pusat.

Dimas pun bercerita, untuk menjadi finalis tidaklah mudah. Dia dan tim harus berkompetisi dengan 500 peserta lainnya.

Dia menerangkan, tantangannya adalah bagaimana logo IKN ini masih relevan sampai 20 tahun lagi dan seterusnya sekaligus masih terinspirasi Pancasila.

"Tantangannya, logo ini bisa digunakan untuk 20 tahun lagi, dan benar-benar terasa saat 2045 nanti," ujarnya.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads