Kisah Haru di ITS, Ibu Hadiri Wisuda Anaknya yang Sudah Meninggal

ADVERTISEMENT

Kisah Haru di ITS, Ibu Hadiri Wisuda Anaknya yang Sudah Meninggal

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 20 Mar 2023 09:30 WIB
Kisah Haru Wisuda ITS, sang ibu wakili anaknya yang sudah meninggal
Foto: Doc. ITS
Jakarta -

Sebanyak 1.280 wisudawan telah dinyatakan lulus dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada acara wisuda Sabtu (18/3) lalu. Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng meluluskan mahasiswa dari jenjang Sarjana Terapan (D4), Sarjana (S-1), Magister (S-2), hingga Doktor (S-3).

"Total 350 wisudawan di antaranya dinyatakan lulus dengan predikat cum laude," tutur Rektor ITS dikutip dari laman resmi kampus.

Dalam gelaran wisuda kali ini, terdapat kisah haru dari salah satu lulusan ITS yang sudah meninggal dan diwakili oleh sang ibu.

Mendiang mahasiswa ITS tersebut adalah Fashan Boby Nurmahdi dan ibunda yang mewakili kelulusannya adalah Endah Rochani.

Pada acara pengukuhan mewakili sang mendiang putranya, tangis haru dan bangga terpancar dari manik mata kala menerima ijazah sarjana mendiang putra bungsunya itu.


Berhasil Menamatkan Teknik Geomatika

Berjalan dengan kepala tegap di atas panggung, Endah mendengar nama mendiang anaknya itu bergema di dalam GOR Futsal Pertamina ITS. Riuh tepuk tangan hadirin turut menyertai momen menyentuh hati tersebut.

Endah sangat bangga dengan anaknya yang berhasil menamatkan pendidikan tinggi di Departemen Teknik Geomatika ITS.

Ia mengungkapkan, pada masa terakhirnya berkuliah, almarhum sangat gigih dalam menyelesaikan tugas akhir.

Bahkan mendiang Boby selalu membawa laptop dan mengerjakan tugas akhirnya meskipun dirawat di rumah sakit.

"Sampai sebelum meninggal pun, ia tetap berusaha hingga akhir," ungkap sang ibu dikutip dari laman resmi ITS, Minggu (19/3/2023).

Aktif Berorganisasi dan Totalitas

Endah juga mengungkapkan, perjuangan dan semangat Boby saat menjalani kehidupan kampus tak hanya sebatas dalam berkuliah tetapi juga dalam berorganisasi.

Bahkan jiwa kepemimpinan yang ada pada diri anaknya sudah ditunjukkan pada keaktifannya di Himpunan Mahasiswa Teknik Geomatika (HIMAGE) ITS.

Kala itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala Biro Finansial Bidang Kesejahteraan Mahasiswa.

Ia juga menceritakan dukungan keluarga sepanjang perjuangan Boby yang tak pernah sedikitpun absen mendampingi hingga akhir hayatnya. "Kami selalu ada di samping mendiang hingga napas terakhirnya," tutur Endah.

Endah mengenang bagaimana kedekatannya dengan sang putra semasa hidup. Di balik sifat almarhum yang pendiam, Endah tahu betul perangai putranya yang selalu totalitas dalam setiap hal yang dijalani.

"Setelah 22 tahun berlalu, saya menyadari betapa dekatnya hubungan kami," kenang Endah.

Dalam kesempatan sambutannya, ia menceritakan bahwa pencapaian mendiang Boby dalam menyandang gelar sarjana sudah sepatutnya dapat memantik api semangat mahasiswa kampus perjuangan.

Endah berharap, kisah almarhum dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan yang memperjuangkan hal serupa. "Jika mendiang Boby di tengah sakitnya mampu menuntaskan studinya, tentu rekan lain juga bisa," pungkasnya.




(faz/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads