Pelajar Perempuan Merokok Agar Bebas dari Stres? Studi UGM Ungkap Hal Ini

ADVERTISEMENT

Pelajar Perempuan Merokok Agar Bebas dari Stres? Studi UGM Ungkap Hal Ini

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 11 Mar 2023 09:00 WIB
Merokok sambil minum
Foto: thinkstock
Jakarta -

Sebuah studi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ungkap alasan pelajar perempuan Indonesia yang merokok. Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswa Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Diah Wijayanti Sutha.

Diketahui, perokok remaja di Indonesia adalah calon pelanggan tetap industri rokok dan menjadi petaka bagi kualitas generasi penerus bangsa.

Pada kondisi saat ini, bagi remaja laki-laki merokok dianggap sudah menjadi gaya hidup dan hal yang biasa untuk dilakukan. Namun, untuk perokok perempuan masih diliputi berbagai stigma negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini cukup disayangkan karena tingkat perokok perempuan diprediksi angkanya bertambah setiap tahunnya. Hal ini tentu saja dianggap tak biasa dan diyakini sebagai hal yang menentang norma masyarakat.

Penelitian terhadap Pelajar di Madura

Penelitian ini berfokus pada remaja perempuan di Kecamatan Sampang, Madura. Dari 955 pelajar yang terlibat dalam penelitian tersebut ditemukan 11 pelajar putri atau 1,2 persen yang merokok.

ADVERTISEMENT

"Tercatat sebanyak 335 atau 35,1% pelajar remaja laki-laki yang mempunyai perilaku merokok dan sebanyak 11 orang atau 1,2% pelajar perempuan yang mempunyai perilaku merokok," kata Diah Wijayanti Sutha dikutip dari laman resmi UGM, Jumat (10/3/2023).

Penelitian ini adalah disertasi Diah yang berjudul "Perilaku Merokok pada Remaja Perempuan di Kecamatan Sampang Madura".

Diah memaparkan perilaku merokok dilakukan oleh remaja perempuan paling banyak dilakukan di usia 15-19 tahun.

Mirisnya, perilaku merokok ini ditemukan di remaja perempuan yang memiliki tingkat pendidikan SMP-sederajat dengan uang saku per harinya di atas Rp10.000.

Ada beberapa alasan mengapa pelajar perempuan akhirnya merokok, begini penjelasannya:

Alasan Pelajar Perempuan Merokok

1. Minim pengetahuan bahaya rokok

Alasan pertama mengapa pelajar perempuan banyak merokok karena minimnya pengetahuan tentang bahaya rokok, kandungan rokok, serta adiktif rokok bagi diri sendiri dan orang lain.

Diah menemukan, sebanyak 309 orang atau 32,4% pelajar yang merokok mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang tentang bahaya dan adiksi.

"Pelajar yang memiliki perilaku merokok cenderung memiliki pengetahuan yang kurang tentang bahaya rokok dan adiksinya," katanya.

2. Persepsi diri sendiri dan stigma publik

Selanjutnya, diketahui bahwa perilaku merokok yang dirasakan remaja putri timbul secara mandiri berdasarkan persepsi mereka sendiri.

Selain itu, stigma negatif masyarakat terhadap perokok perempuan terutama pelajar membentuk makna bagi individu tersebut.

"Bagi mereka. merokok dipandang sebagai teman setia sekaligus sarana untuk memperoleh kemandirian dan kebahagiaan," jelasnya.

3. Dianggap sebagai 'sahabat'

Alasan terakhir mengapa pelajar perempuan merokok karena rokok dianggap sebagai 'sahabat' mereka. Rokok dianggap bisa membebaskan mereka dari stres, kekhawatiran, dan tekanan.

Selain itu, rasa penasaran, faktor lingkungan, hingga tekanan dari teman merupakan faktor yang paling berkontribusi dari terbentuknya niat seorang remaja perempuan merokok.

Dari tiga alasan itu, peneliti merekomendasikan satu hal. Ia berharap agar tenaga medis bisa tertarik untuk mengembangkan program pencegahan dalam merokok.

Hal itu dipertimbangkan dari kebiasan merokok memiliki kaitan dengan masalah kesehatan, sosial, dan agama. Apalagi, perempuan yang merokok memiliki risiko kesehatan yang lebih besar dibandingkan dengan laki-laki.

detikhealth sebelumnya memberitakan bahwa sebuah studi membuktikan racun rokok lebih mungkin membunuh wanita daripada pria.

Bahkan perokok wanita memiliki bahaya 25 persen lebih besar menderita penyakit jantung ketimbang perokok pria.

Oleh karena itu, para ahli menyerukan pemerintah untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap promosi tembakau menggunakan desainer dan kemasan rokok. Terlebih jika wanita ditargetkan oleh industri untuk meningkatkan penjualan rokok.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads