Ada yang unik dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Cirebon. Sekolah vokasi itu membuka pelatihan khusus DJ bernama Disc Jockey School.
Cirebon Disc Jockey School merupakan LKP yang dibangun pada 1989 oleh Ketua Pengelola, Teddy. Teddy merupakan seorang DJ di Madiun sejak tahun 1988.
Memutuskan pulang ke Cirebon, ia pun mendirikan lembaga kursus DJ. LKP Cirebon Disc Jockey School telah terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan satu-satunya lembaga kursus DJ yang memiliki perizinan dari Dinas Pendidikan di Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah legal, keinginan peserta didik seringkali terbentuk dengan perspektif masyarakat. Rupanya, dunia DJ masih condong ke arah negatif.
"Yang sangat disayangkan, persepsi profesi DJ di mata masyarakat masih negatif. Jadi, banyak anak didik dan alumni kami yang memiliki bakat dalam musik tapi terbentur oleh hal tersebut," ujar Dena Septian, salah satu alumni yang sekarang menjadi instruktur di LKP Cirebon Disc Jockey School dalam situs Ditjen Vokasi, Jumat (24/2/2023).
Keterampilan dan Prospek Karier DJ
Kepekaan dalam melakukan remix lagu dan juga lihai mengatur bid adalah keterampilan yang tidak dimiliki sembarang orang. Oleh karena itu, DJ memiliki peran khusus untuk meningkatkan performa penampilan sehingga dapat menghibur pendengarnya.
Menjadi DJ juga bukan sekadar menggabungkan lagu. Tetapi juga membutuhkan suatu keterampilan khusus sehingga rangkaian musik menjadi suatu karya seni.
Keterampilan ini dibutuhkan terutama di masa sekarang. Naiknya musik remix di aplikasi Tiktok, turut membuka jalan bagi DJ agar dapat unjuk gigi melalui media sosial. Mereka pun dapat berdaya saing sesuai perkembangan zaman.
"Musik betul bunyi dan musik betul hidup merupakan hal yang beda," ungkap Dena.
Berusaha Hapus Anggapan Negatif di Masyarakat
Walaupun menghadapi banyak rintangan, pengelola LKP Cirebon Disc Jockey School melakukan berbagai upaya untuk mengubah persepsi masyarakat. Salah satunya adalah dengan merambah ke dunia event organizer untuk tampil di berbagai acara sebagai tujuan hiburan.
Graha selaku Wakil Pengelola LKP Cirebon Disc Jockey School menyampaikan, alumni Cirebon Disc Jockey School biasanya mengadakan acara-acara.
"Misalnya di acara pernikahan, acara event senam yang butuh musik aerobik, bahkan acara pesta seni sekolah," ujar Graha.
Sepak Terjang Alumnus
LKP Cirebon Disc Jockey School pun rutin mengikuti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) sejak tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Kursus dan Pelatihan, Kemendikbudristek. Dari hasil PKK tersebut, rata-rata alumnus sudah bekerja menjadi DJ di beberapa kota, seperti Batam, Bangka Belitung, Ambon, dan Bekasi.
"Saya berharap, alumni dan peserta didik dapat sukses di tempat kerjanya masing-masing sehingga kelak dapat membuka sekolah DJ juga," tutur Graha.
Salah satu alumni PKK 2019, yang kini sudah bekerja di Ambon, Erwand, mengaku belajar di Cirebon Disc Jockey School dapat membawa mimpinya menjadi DJ. DJ yang kerap tampil di konser musik itu pun terus mengutamakan attitude atau etika saat tampil.
"Saat menjadi DJ, saya mengutamakan attitude. Karena itulah yang diajarkan di Cirebon Disc Jockey School. Bukan hanya keterampilan, tapi juga etika," jelasnya.
(nir/nwy)