Mengenal Fungsi Satelit Kecil Multi Misi Buatan RI yang Diganjar Apresiasi Lagi

Mengenal Fungsi Satelit Kecil Multi Misi Buatan RI yang Diganjar Apresiasi Lagi

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 07 Feb 2023 11:00 WIB
Tim Ahli mengecek satelit Lapan A2/Orari
Foto: Mulya Nur Bilkis
Jakarta -

Satelit Kecil Multi Misi yang dibuat oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendulang apresiasi lagi. Tahukah kamu apa fungsi satelit kecil multi misi ini?

Mengutip laman resmi BRIN, satelit ini merupakan hasil inovasi dari Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit, Wahyudi Hasbi. Satelit-satelit tersebut adalah LAPAN-A2/LAPAN-ORARI dan LAPAN-A3/LAPAN-IPB.

Satelit Kecil Multi Misi ini dirakit tidak lain untuk melakukan misi dan fungsi tertentu. Apa saja misi dan fungsinya? Berikut penjelasannya.

Fungsi Satelit Kecil Multi Misi

Satelit LAPAN-A2 telah mengorbit selama tujuh tahun dengan misi mitigasi bencana. Fungsi tersebut membuatnya dapat digunakan ketika komunikasi darurat di daerah bencana terputus.

Kegunaan lain dari satelit ini adalah bisa dipakai oleh para amatir radio untuk mengirimkan pesan suara menggunakan Handheld Transceiver (HT) dan antena sederhana. Adapun melalui muatan Automatic Packet Reporting System (APRS), operator satelit dapat mengirimkan pesan singkat dalam bentuk teks kepada para amatir radio.

Data yang nantinya dikirimkan pun dapat berupa gambar karena LAPAN-A2 juga membawa muatan kamera untuk misi penginderaan jauh dan Automatic Identification System (AIS) yang berfungsi untuk memantau pergerakan kapal.

Selain itu terdapat satelit LAPAN-A3 yang berusia enam tahun dan memiliki misi untuk pemantauan Bumi dengan dilengkapi perangkat kamera multispectral Line Image Space Application (LISA) dan Spacecam. Hasil dari satelit ini adalah pemetaan daerah pertanian.

Penghargaan atas Satelit LAPAN-A2

Atas fungsi dari satelit yang dibuat, Wahyudi menyabet penghargaan dari Yayasan Indonesia Forum (YIF) yang bekerja sama dengan Corporate Innovation Asia (CIAS) memberikan penghargaan kepada dirinya sebagai salah satu dari lima pahlawan inovator.

"Alhamdulillah, penghargaan ini membuktikan bahwa riset dan inovasi satelit memang penting buat negeri ini," ucap Wahyudi dikutip dari laman resmi BRIN, Senin (6/2/2023).

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, Robertus Heru Triharjanto menyampaikan bahwa orang Indonesia dapat membuat satelit dengan kualitas baik, walaupun fasilitas yang dimiliki negeri ini masih sangat terbatas.

"Membuat satelit di Amerika atau Jepang lebih mudah karena fasilitas tersedia. Kalau di Indonesia tantangannya lebih banyak," ujar Robertus

Wahyudi berharap dengan adanya satelit ini dapat menjadi bukti adanya peningkatan pendidikan, jejaring, dan kolaborasi dengan banyak pihak. Ia berharap agar anak-anak muda pun dapat mengikuti jejaknya untuk bisa mengembangkan satelit-satelit inovatif lainnya.



Simak Video "Apple Jadi Raja Smartphone Dunia Tahun 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia