Cermin Perunggu-Pedang 2,3 Meter Ditemukan di Pemakaman Jepang Abad ke-4

Cermin terbesar perunggu berbentuk perisai dan pedang sepanjang 2,3 meter ditemukan di pemakaman abad ke-4 di Jepang. Disebut berasal dari Zaman Kofun yang eksis dari abad 3 hingga 7 Masehi.

Benda itu ditemukan di Tumulus (tanah/batu gundukan makam) Tomio Maruyama di Kota Nara, Jepang pada November 2022 lalu dan baru diumumkan pada Rabu (25/1/2023) lalu.

"(Penemuan ini) mengindikasikan bahwa teknologi di Zaman Kofun (300-710) lebih dari apa yang sudah dibayangkan, dan benda-benda ini adalah masterpiece dari budaya logam di era itu," kata Kosaku Okabayashi, Deputi Direktur Institut Arkeologi Kashihara, Prefektur Nara, dilansir Japan Times, dan ditulis detikEdu, Rabu (1/2/2023).

Pedang yang ditemukan berukuran 2,6 meter itu, diketahui merupakan pedang terbesar yang terbuat dari besi di Asia Timur di masa itu. Pedang ini adalah contoh tertua dari pedang dako, yang dibedakan dari bentuknya yang bergelombang seperti ular, dari mana namanya berasal.

Cermin perunggu dan pedang dako dari pemakaman abad ke-4 di Jepang Foto: (Nara City Board of Education via Japan Times/Arkeo News)

Pedang ini memiliki tanda sarung dan pegangan, lebih panjang dari pedang dakō terpanjang terakhir yang ditemukan sebelumnya, yaitu sekitar 85 cm. Lebih dari 80 pedang dakō lainnya, dianggap sebagai benda penguburan, sejauh ini telah ditemukan di seluruh Jepang.

Sedangkan cermin yang ditemukan berbentuk perisai dengan panjang 64 cm, lebar 31 cm, dan berat 5,7 kg. Cermin dan perisai dianggap sebagai alat untuk melindungi orang mati dari roh jahat.

Cermin perunggu dan pedang dako dari pemakaman abad ke-4 di Jepang Foto: (Nara City Board of Education via Japan Times/Arkeo News)

Gundukan pemakaman atau Tumulus Tomio Maruyama, merupakan gundukan pemakaman yang terbesar di Jepang dengan diameter 109 m dan berasal dari akhir abad ke-4, diperkirakan milik orang kuat yang mendukung penguasa Yamato saat itu.

Ruang pemakaman di mana penemuan itu dibuat diperkirakan milik seseorang yang dekat dengan orang itu, menurut Naohiro Toyoshima, seorang profesor arkeologi di Universitas Nara. Dia juga mengatakan bahwa pedang ritualistik dan cermin berbentuk perisai dapat menunjukkan bahwa individu tersebut terlibat dalam urusan militer dan ritualistik.

Sedangkan Riku Murase (32) salah seorang anggota tim ekskavasi yang menemukan benda-benda tersebut, mengatakan panjang pedang itu sangat mencengangkan sehingga timnya awalnya mengira itu adalah beberapa pedang. Dia juga mengira mereka telah menemukan piring perunggu yang unik.

"Itu adalah impian saya untuk menggali cermin. Siapa tahu itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa," katanya.

Area penggalian dibuka untuk umum pada hari Sabtu mulai pukul 12.30-15.00, dan pada hari Minggu dari jam 10 pagi sampai jam 3 sore. Cermin dan pedang tidak akan dipamerkan karena sedang menjalani perawatan untuk pelestarian.