Unik! Dosen Unesa Ciptakan Batik dengan Pewarna Tanah, Ini Keunggulannya

ADVERTISEMENT

Unik! Dosen Unesa Ciptakan Batik dengan Pewarna Tanah, Ini Keunggulannya

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Kamis, 15 Des 2022 08:00 WIB
Batik BANESA milik Unesa
Batik karya dosen Unesa (Foto: Dok. Laman Unesa)
Jakarta -

Dosen Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Irma Sussanti berinovasi dengan menciptakan batik yang dibuat dengan pewarna tanah. Inovasi ini telah diteliti dan diuji coba sejak tahun 2012 lalu.

Umumnya, kebanyakan batik menggunakan pewarna tekstil. Nah, inovasi Irma ini telah mengantongi HAKI dan memperoleh nama BANESA atau Batik Tanah Unesa.

Dosen Unesa itu mengatakan bahwa tanah yang digunakan sebagai pewarna bukanlah sembarang tanah, melainkan berbagai jenis tanah yang telah ia teliti termasuk dari Lamongan, Pamekasan, Malang hingga Bangkalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Riset itu saya bukukan, tanah daerah ini jenisnya begini dan warnanya begini, semua saya dokumentasikan," ujarnya dikutip dari laman resmi kampus pada Rabu (14/12/2022).

Tanah dari Bangkalan Jadi yang Terbaik

Tanah dari Bangkalan menjadi yang terbaik dari jenis tanah lainnya. Sebab, jenis warna dari tanah ini menjadi yang paling menonjol saat digunakan di kain.

ADVERTISEMENT

"Jenis tanah liat tidak bisa digunakan, karena memiliki silika yang bisa menutup pori-pori kain," jelas Irma.

Kini, BANESA telah menghasilkan berbagai motif batik. Sebanyak 35 motif sudah mengantongi HAKI, kemudian produk batiknya juga rutin diperagakan dalam berbagai pameran busana maupun fashion show di Surabaya atau daerah lainnya.

Bekerja Sama dengan UKM Batik

Agar produknya dapat berdampak pada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah UKM batik di Surabaya dan Probolinggo.

"Sistemnya kolaborasi yang bertujuan untuk memberdayakan teman-teman UKM sehingga usaha bisa berkelanjutan dan berdampak pada kesejahteraan UKM di berbagai daerah," ucap dosen Pendidikan Kesehatan Keluarga Unesa tersebut.

Awal Mula Kemunculan Ide Membuat Batik Tanah

Lebih lanjut Irma memaparkan bahwa idenya bermula dari rasa penasaran setelah membaca artikel mengenai batik tanah. Artikel tersebut sudah lama dan dia tidak menemukan cara pembuatannya, karena batik yang diteliti dalam artikel tersebut sudah tidak diproduksi.

Dari rasa penasarannya itu, Irma bersama rekan-rekan dosen lainnya melakukan penelitian berbagai jenis tanah dan diuji coba. Dalam meneliti dan menguji coba, mereka harus memulai dari nol.

Bukan hal yang mudah, Irma dan kawan-kawannya mengalami kegagalan berulang kali pada percobaannya. Ada jenis tanah yang warnanya bagus, tetapi saat digunakan di kain malah luntur, ada yang tidak mau menempel dan masih banyak lagi.

Tidak putus asa, dosen Unesa ini terus berusaha dan melakukan deretan pengujian hingga menemukan jenis tanah yang cocok untuk digunakan sebagai pewarna batik.

"Selain warna, daya rekatnya juga menjadi pertimbangan pemilihan tanah," urainya.

Keunggulan Batik Tanah

Menurut Irma, batik tanah memiliki banyak keunggulan. Misalnya, warna yang berbeda tergantung dari jenis tanah yang digunakan.

Meski cara dan komposisi bahan yang digunakan sama, tetapi menggunakan jenis tanah yang berbeda dan di waktu yang berbeda, hasilnya memiliki ciri khas dan perbedaan, inilah yang membuat BANESA limited edition.

Kemudian, kain yang dihasilkan juga lebih nyaman untuk digunakan lho detikers. Penggunaan warna tanah membuat kain batik menjadi lebih dingin saat dipakai.

"Tanah yang menempel pada serat kain membantu penyerapan keringat. Karena itu terasa lebih nyaman di badan kendati cuaca panas," katanya.

Di akhir, Irma berharap inovasi BANESA semakin memperkaya jenis batik nusantara dan dapat menjadi penggerak serta pemberdaya UKM.




(aeb/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads