Sebuah penghargaan berhasil diraih oleh dosen program studi (prodi) Sastra Prancis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Dr Nany Ismail MHum.
Penghargaan Ksatria atau Chevalier dalam Ordre des Palmes AcadΓ©miques tersebut diberikan langsung oleh Konselor Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Prancis di Jakarta sekaligus Direktur Institut FranΓ§ais Indonesia (IFI), StΓ©phane Dovert.
Penghargaan Diberikan bagi Individu yang Berjasa
Penyerahan penghargaan berlangsung di gedung IFI Bandung. Penghargaan Ksatria atau Ordre des Palmes AcadΓ©miques merupakan sebuah penghargaan yang diberikan bagi individu yang dianggap berjasa oleh pemerintah Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, IFI memberikan penghargaan dengan melihat kiprah dan rekam jejak dari individu yang dipilih.
"Jadi mereka menilainya atas dasar yang telah dilakukan selama saya menjadi dosen di Unpad," ungkap Nany, dikutip dari laman resmi Unpad.
Dosen Unpad itu mengaku tidak menyangka akan memperoleh penghargaan Ordre des Palmes AcadΓ©miques. Sebab, penghargaan tersebut dinilai cukup prestisius.
Berhasil Jalin Kerja Sama dengan Kampus Prancis
Salah satu yang Nany lakukan ialah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Prancis. Kerja sama yang masih berjalan hingga sekarang ialah dengan University of La Rochelle.
Pasalnya, hasil dari kerja sama itu adalah pertukaran mahasiswa. Unpad berhasil memberikan mahasiswanya kesempatan untuk menjalankan studi di La Rochelle, pun sebaliknya.
Selain itu, Unpad juga rutin mengirimkan dosen ke Prancis untuk bekerja dan melangsungkan penelitian bersama selama satu sampai dua tahun, sebagaimana dijelaskan oleh Nany.
Lebih lanjut ia menuturkan, kerja sama Indonesia dengan Prancis sangat potensial ditingkatkan, terutama dalam bidang pendidikan.
Banyak mahasiswa asal Prancis yang melangsungkan pertukaran ke Indonesia setiap tahunnya, sampai-sampai ada tiga lembaga pendidikan yang membuka pengajaran bahasa Indonesia di Prancis.
Selain mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, mahasiswa Prancis juga diwajibkan mengikuti sejumlah mata kuliah pilihan yang ada di Unpad.
Program Pertukaran Mahasiswa Sempat Tertunda Selama Dua Tahun
Meski rutin dilaksanakan oleh Unpad, program pertukaran tersebut sempat tertunda akibat pandemi COVID. Nany berharap program dapat kembali berlangsung di tahun 2023.
Sebagai dosen Sastra Prancis, Nany mengajak mahasiswanya untuk ikut merasakan atmosfer belajar di Prancis. Program tersebut didukung oleh banyak pihak, salah satunya KBRI Paris.
Nantinya, peserta dapat mengikuti perkuliahan singkat di beberapa perguruan tinggi Prancis.
"Ada anggapan kalau kita belajar bahasa, kita harus pergi ke negaranya. Melalui program ini, kita ajak mereka ke sana, mereka bisa sit in kelas di sana sehingga bisa merasakan bagaimana rasanya kuliah di Prancis," jelas Nany.
Jadi Kali Kedua Unpad Menerima Penghargaan
Dosen Unpad itu mengatakan, penghargaan yang diberikan akan dijadikan pacuan bagi dirinya untuk terus konsisten menjalin kerja sama dengan Prancis.
Sebagai informasi, penghargaan Ordre des Palmes AcadΓ©miques menjadi kali keduanya yang diterima oleh dosen Unpad.
Sebelumnya pada 2021, Guru Besar Fakultas Pertanian sekaligus Rektor ke-10 Universitas Padjadjaran, Prof Dr Ir Ganjar Kurnia DEA juga memperoleh penghargaan serupa.
(aeb/nwy)