Mahasiswa Unpas Raih Business Plan Terbaik, Buat Cup Kopi dari Agar-agar!

ADVERTISEMENT

Mahasiswa Unpas Raih Business Plan Terbaik, Buat Cup Kopi dari Agar-agar!

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 08 Nov 2022 10:30 WIB
Mahasiswa Universitas Pasudan Raih Penghargaan Inovasi Cup Kopi Ramah Lingkungan.
Galeri detikEdu: Mahasiswa Universitas Pasudan Raih Penghargaan Inovasi Cup Kopi Ramah Lingkungan. (Foto: Dok. Universitas Pasundan)
Jakarta -

Dengan pakaian batik, mahasiswa perwakilan timnya itu terlihat sumringah berpose dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Prestasi kembali ia torehkan melalui penghargaan business plan terbaik pada program pendampingan Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS) 2022.

Adalah Gita Putri Madhani, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Pasundan (Unpas) sekaligus pencetus cup dari limbah ampas kopi dan agar-agar yang berinovasi dalam program tersebut.

"Meskipun masih berbentuk rancangan, tapi sebelumnya kami sudah melakukan riset berbekal jurnal ilmiah. Eksekusi dan uji penggunaan cup-nya belum dilakukan, namun ide tersebut bisa jadi potensi bisnis karena punya unique selling point," jelasnya, dikutip dari situs Universitas Pasundan, Senin (7/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ujar Gita, proyek rancangan bisnis ini dikerjakan secara tim yang seluruhnya merupakan penerima JFLS. JFLS sendiri adalah beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk masyarakat wilayahnya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di jenjang D3 hingga S3.

Gita menambahkan, di rumahnya, ampas kopi kerap digunakan sebagai masker, pupuk, dan lainnya, sehingga tidak ada yang terbuang. Dari situlah muncul ide untuk memanfaatkan limbah ampas kopi dalam skala besar menjadi sesuatu yang bernilai jual.

ADVERTISEMENT

Kafture: Inovasi Cup Kopi Ramah Lingkungan

Inovasi cup minuman ramah lingkungan yang digagas oleh Gita dan tim bernama Kafture, singkatan dari Kreatif & Cup from Nature. Kafture dibuat untuk mengatasi isu lingkungan akibat menjamurnya kafe dan kedai kopi di Kota Bandung.

Kafture terbuat dari campuran limbah ampas kopi, agar-agar, glycerol, cuka, dan pati. Tidak seperti cup plastik yang menyumbang volume sampah, Kafture bisa digunakan sebagai pupuk karena mudah terurai membuatnya menyatu dengan tanah dan bermanfaat bagi lingkungan.

"Cup ini sekali pakai dan tidak sesolid cup plastik. Kami menggunakan ampas kopi murni yang kalau dibaurkan ke tanah bisa jadi pupuk. Kami pernah mencoba menggabungkan bahan-bahannya dan memang ramah di tanah," tambah mahasiswa PBSI Unpas itu.

Saat ini, Kafture belum ada rencana untuk diproduksi dan dikomersialisasikan. Namun, dari hasil pitch deck, harga satu cup Kafture dipatok Rp 5 ribu. Harga ini tentu lebih mahal dibandingkan dengan cup plastik biasa. Namun, gelas dari agar-agar ini berdampak baik bagi lingkungan.

"Kami tidak mematok harga terlalu tinggi, karena kedai kopi pasti berpikir mana yang lebih worth it. Kalau mau lebih murah, kami bisa jalin in kind partner dengan kedai kopi, mereka menyediakan ampas kopi, kami yang olah. Jadi win win solution," ujarnya.

Kedai Kopi Bisa Berperan Tangani Limbah

Menurut Gita, kedai kopi memiliki tanggung jawab untuk mengolahnya kembali. Minimal, mengganti cup plastik dengan tumbler atau botol.

Di beberapa kedai kopi, sistem ini sudah diterapkan. Meski demikian, hanya sedikit kedai kopi yang mengolah limbah plastik dan ampas kopi sebagai produk bermanfaat.

"Selain pupuk, limbah ampas kopi sebetulnya dapat diolah menjadi pengharum ruangan, sampo, sabun, bahkan lilin. Produknya bisa dijual di kedai, jadi di satu sisi mereka membantu menanggulangi isu lingkungan, tapi juga menawarkan unique selling point," pungkas Gita.




(nir/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads