Kagumi Kampus Merdeka, Universitas Groningen Akui Ingin Belajar dari Indonesia

ADVERTISEMENT

Kagumi Kampus Merdeka, Universitas Groningen Akui Ingin Belajar dari Indonesia

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 04 Nov 2022 19:30 WIB
Universitas Groningen (UG) Belanda mengunjungi Indonesia dalam rangka membahas kerja sama pendidikan dan penelitian dengan mitra.
Foto: Doc. detikcom/Kunjungan Universitas Groningen Belanda
Jakarta -

Universitas Groningen (UG) Belanda mengunjungi Indonesia dalam rangka membahas kerja sama pendidikan dan penelitian dengan mitra. Dalam kunjungan ini, perwakilan Universitas Groningen memuji perkembangan pendidikan di Indonesia serta ambisi pemerintah dalam menjalin kerja sama internasional.

Pujian tersebut langsung diutarakan oleh Presiden Dewan Universitas Groningen, Prof. Jouke de Vries dalam pertemuan dengan jurnalis, Kamis, 3 Nov 2022 lalu.

"Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia membuat saya terkesan. Saya pikir Universitas Groningen dapat belajar banyak dari Indonesia, dan ini membuat saya sadar bahwa kami memiliki pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Yang terpenting, kunjungan ini memberikan inspirasi bagi kami untuk mengintensifkan kerjasama dengan mitra kami di Indonesia," ucapnya sebagaimana dikutip dari keterangan yang diterima detikEdu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi Mitra Indonesia Sejak Lama

Dalam kesempatan tersebut, delegasi UG lainnya, Prof. Ron Holzhacker menjelaskan bahwa Indonesia telah menjadi mitra yang kuat selama beberapa dekade.

"Saat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Menteri Retno Marsudi mengatakan bahwa UG adalah universitas dengan populasi warga Indonesia terbesar di Eropa, hal ini mengacu pada banyaknya mahasiswa dan peneliti Indonesia yang aktif di Groningen," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Meski Universitas Groningen termasuk dalam 100 universitas top global, namun kampus tersebut ingin lebih terhubung dengan bertatap muka dengan mitra internasionalnya.

Keputusan untuk mengunjungi Indonesia juga menjadi langkah untuk memperkuat kolaborasi berbagai bidang.

"Bagi kami, keputusan untuk berkunjung ke Indonesia terlebih dahulu adalah hal yang lumrah, karena kemitraan kami dengan Indonesia telah berlangsung lama dan sukses," kata Prof Jouke de Vries menjelaskan.

"Tujuan kami saat mengambil langkah untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia adalah karena kami ingin menciptakan peluang bagi mahasiswa dan peneliti untuk bekerja sama baik di Indonesia maupun di Belanda," imbuhnya.

Bertemu BRIN Hingga Ditjen Dikti Kemdikbud

Dalam kunjungannya ke Indonesia, delegasi Groningen mengaku terkesan dengan ambisi pemerintah.

Terlebih setelah pertemuan delegasi dengan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Laksana Tri Handoko, dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Prof Nizam.

Salah satu hal yang dikagumi oleh Prof. de Vries adalah kebijakan soal Kurikulum Merdeka hingga Program Kampus Merdeka.

Menurutnya, fleksibilitas yang ingin diciptakan kementerian untuk mahasiswa merupakan sesuatu yang ingin dicapai Universitas Groningen.

"Saya mengagumi pemerintah Indonesia yang mengembangkan visi ini dan berbagai elemen di dalamnya seperti kredit mikro dan mobilitas mahasiswa Indonesia ke dunia internasional (IISMA)," papar Prof de Vries.

Selain itu, pihak Universitas Groningen juga mengakui akan menyambut baik tawaran Pemerintah Indonesia baik melalui Kemendikbudristek dan BRIN.

"Untuk berinteraksi lebih lanjut misalnya melalui pusat penelitian bersama atau kolaborasi gelar terutama dalam tema prioritas kami yang terkait dengan tantangan sosial yang kami hadapi, baik di Indonesia maupun di Belanda, yaitu energi & iklim, kesehatan masyarakat, digitalisasi & AI, dan keberlanjutan & ekonomi sirkular," pungkasnya.




(faz/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads