Sederet Inovasi Pendidikan Vokasi dalam Jakarta Muslim Fashion Week 2023

ADVERTISEMENT

Sederet Inovasi Pendidikan Vokasi dalam Jakarta Muslim Fashion Week 2023

Sukma Nur Fitriana - detikEdu
Selasa, 01 Nov 2022 07:01 WIB
Inovasi Vokasi di JMFW
Foto: Kemendikbud Ristek
Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yulianti mengatakan pendidikan vokasi memiliki peranan penting dalam kebutuhan industri. Salah satunya adalah industri fesyen muslim yang kini menjadi salah satu sektor industri yang potensial untuk meningkatkan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

Mengutip laporan State of Global Islamic Economy Report 2021/2022, Indonesia menduduki peringkat ketiga untuk fesyen muslim di bawah Uni Emirat Arab dan Turki. Hal ini didukung dengan angka industri fesyen muslim dalam negeri pada tahun 2021 tumbuh sebesar 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp 300 triliun.

Tak hanya itu, ekspor fesyen muslim juga meningkat signifikan sebesar 12,5 persen. Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin telah menyatakan bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan menjadi kapital fesyen muslim dunia. Namun untuk menuju ke sana, diperlukan kolaborasi serta komitmen dari para pemangku kepentingan sehingga terwujud ekosistem fesyen muslim yang menunjang.

Kiki Mengatakan untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan industri, maka pendidikan vokasi harus berperan melalui kolaborasi yang berdasarkan rasa saling percaya (trust) dan saling menguntungkan (mutual benefit).

Dalam mendukung sektor industri fesyen di Tanah Air, pendidikan vokasi disebut memiliki potensi mencetak talenta unggul di bidang fesyen. Hal itu bisa terwujud melalui 1.130 SMK yang membuka kompetensi keahlian tata busana dan 15 perguruan tinggi vokasi yang membuka.

"Pendidikan vokasi harus responsif untuk mengikuti tren yang berkembang di industri. Peluang dari industri fesyen muslim ini sudah ditangkap oleh pendidikan vokasi, salah satunya dalam bentuk inovasi adibusana hasil rancangan insan vokasi," kata Kiki Yulianti dalam keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).

Kiki membeberkan sejumlah inovasi vokasi adibusana telah diperagakan pada ajang berkelas internasional, seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 dan Indonesia International Modest Fashion Festival ISEF 2022. Berbagai karya tersebut merupakan hasil rancangan peserta didik SMK dan hasil riset dari perguruan tinggi vokasi.

Ia menuturkan pihaknya terus berupaya mendorong keterlibatan industri dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan vokasi melalui Program Merdeka Belajar. Salah satunya adalah Program SMK Pusat Keunggulan.

Melalui program tersebut, karya dari 10 satuan pendidikan vokasi yang terdiri dari 6 SMK dan 4 sekolah pengampu Program Pusat Keunggulan berhasil unjuk gigi di JMFW 2023, pada parade khusus bertajuk 'Mahakarya Vokasi Adibusana'.

"Kami optimistis bahwa inovasi mahakarya vokasi adibusana tersebut dapat ikut bersaing, bahkan memberikan nilai tambah bagi perkembangan fesyen muslim atau modest fashion di Indonesia, terutama pada tren sustainable fashion," ucap Kiki.

Memanfaatkan Limbah Masker

Salah satu vokasi yang berhasil masuk pada industri fashion adalah Drimedia. Ini adalah project penelitian tim periset asal Politeknik Negeri Media (Polimedia) Kreatif Jakarta yang berupaya menjawab permasalahan lingkungan tentang limbah masker disposable.

Ketua Tim Periset Polimedia Kreatif, Rani Watye menjelaskan, limbah masker dihancurkan dengan proses ekstrusi dan dicetak dengan proses hotpress agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan atau motif pakaian. Hasil riset Drimedia adalah berupa busana ready to wear dengan judul koleksi Affinity, dan sudah diperagakan pada gelaran JMFW 2023 belum lama ini.

"Kami menggandeng mitra industri, yaitu Badui's Project yang berperan dalam memproduksi busana dan promosi. Prospek produk ini adalah sebagai produk sustainable fashion. Material kain masih bisa dikembangkan sehingga tidak memerlukan tekstil lainnya," terang Rina.

Koleksi Affinity yang sudah tersedia adalah bomber jacket, blouse, dress, pencil skirt dan culottes dengan nuansa warna navy, light blue, black, dan grey. Rani beserta timnya sendiri merupakan penerima Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri - Dosen PT Vokasi dengan skema pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.

Membawa Batik Lasem pada Fesyen Dunia

Selain Polimedia, masih ada tim periset dari Universitas Kristen Maranatha yang berkesempatan untuk unjuk gigi pada gelaran JMFW 2023. Karya dari Universitas Kristen Maranatha masuk ke dalam daftar inovasi vokasi yang ditampilkan pada parade Mahakarya Vokasi Adibusana.

Kajian riset yang digawangi oleh Yosepin Sri Ningsih ini fokus pada upaya peningkatan nilai guna produk unggulan suatu wilayah dalam konteks fesyen dengan studi kasus wilayah Lasem.

"Hingga saat ini Lasem menjadi wilayah yang masih mempertahankan kerajinan batik tulis, di saat daerah lain sudah banyak bercampur dengan batik cap. Wastra batik tulis Lasem kemudian dikembangkan melalui kegiatan riset terapan dengan peningkatan nilai guna, dari yang tadinya hanya berupa lembaran kain yang basa digunakan untuk sarung dan kain panjang kemudian diolah menjadi ragam produk mode," tutur Yosepin.

Pada risetnya, Yosepin dan tim melibatkan berbagai mitra, yaitu UD Pusaka Beruang, Yayasan Lasem Heritage, dan Asia Pacific Rayon. Hasil dari risetnya adalah berupa berbagai hasil pengembangan dalam bentuk empat koleksi fesyen yang menerapkan tren bagi target market yang berbeda-beda. Ia menambahkan, pembuatan koleksi menggunakan pendekatan sustainable fashion sehingga tahapan-tahapan dalam produksi hingga sosialisasi mempertimbangkan aspek berkelanjutan.

"Masing-masing inspirasi kemudian dikemas dalam tren berbeda yang ditujukan bagi segmentasi yang berbeda. Koleksi yang kami tampilkan dalam Mahakarya Vokasi Adibusana pada JMFW 2023 adalah batik tiga negeri yang memasukan kain batik dengan denim," imbuhnya.

Berkat jejaring yang dimiliki oleh para mitra, hasil riset ini telah berkembang dan mendapatkan pesanan pada berbagai acara, seperti souvenir official G20 untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan souvenir bagi pertemuan Kementerian Lingkungan Hidup tingkat dunia di Mesir.

Prospek lainnya adalah permintaan sharing dari kampus luar negeri melalui program visiting scholar dan pameran dari Silpakorn University Thailand, serta program joint research dari Keimyung University, Korea Selatan.


(ncm/ega)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads