Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memang mendapat lebih banyak materi praktik sebagai bekal untuk masuk di dunia kerja. Berbagai inovasi pun berhasil dikembangkan siswa SMK, termasuk sepeda listrik dan motor hybrid sebagai produk SMK.
Produk inovatif tersebut berhasil dibuat oleh SMK Negeri 1 Nglipar, Gunung Kidul, Yogyakarta berkat guru dan siswa yang kompak. Mereka baru saja berhasil mengembangkan produk sepeda listrik dan motor hybrid.
Sepeda listrik sendiri adalah alat transportasi berteknologi tinggi yang bisa digerakkan menggunakan tenaga listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepeda ini bisa dikayuh secara manual, namun bisa juga digerakkan secara praktis dengan tuas di bagian stang sepeda saat tenaga listriknya diaktifkan.
Sementara motor hybrid adalah kendaraan roda dua yang menggabungkan mesin BBM dan listrik. Adanya teknologi motor hybrid diklaim akan lebih hemat dan ramah lingkungan.
Sempat Gagal Karena Minim Informasi
Dikutip dari laman Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), ide awal pembuatan sepeda listrik dan motor hybrid ini sudah muncul pada 2020 lalu. Namun karena masih minim informasi, produk rakitan awal justru gagal dibuat.
"Awalnya ide dari para guru (tahun 2020), mencoba membuat model hybrid, namun gagal karena saat itu kami masih sangat minim informasi," kata Kepala Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), SMKN 1 Nglipar, Budi Setiawan.
Kegagalan ini tak lantas menurunkan semangat para siswa dan guru. Justru kegagalan ini menjadi pembelajaran untuk membuat produk yang lebih baik.
Budi menambahkan, para guru dan siswa melakukan kajian lebih mendalam sebelum akhirnya memulai percobaan kembali. Tak ada usaha yang sia-sia, percobaan lanjutan ini akhirnya berhasil menciptakan sepeda listrik.
Keistimewaan Sepeda Listrik-Motor Hybrid
Setelah berhasil menciptakan sepeda listrik dan motor hybrid, SMK Negeri 1 Nglipar Gunung Kidul Yogyakarta ini kembali membuat 6 unit kendaraan listrik pada tahun ini.
Enam unit kendaraan ini terdiri atas dua unit rakitan dari awal, yakni hybrid dan listrik penuh, serta empat kendaraan lainnya berupa konversi sepeda kayuh biasa.
"Sepeda motor hybrid, rangka ada yang kami cari dari pengepul rongsok, serta satunya full kami buat di sekolah," ujar Desta Adiansyah, salah seorang siswa SMKN 1 Nglipar.
Sepeda listrik dapat menjelajah sekitar 40 kilometer, sedangkan motor hybrid mampu menempuh perjalanan lebih dari 40 kilometer. Proses pengisian daya listrik pada baterai memakan waktu sekitar 2-5 jam menggunakan adaptor khusus.
Selain jarak tempuh, kecepatan dari sepeda listrik dan motor hybrid ini juga tak kalah istimewa. Kecepatan maksimal sepeda listrik dapat mencapai 35 km per jam. Sedangkan untuk motor hybrid dapat mencapai 70 km per jam. Kendaraan ini juga mampu melewati tanjakan.
Pengaturan mode berkendara bisa menggunakan gawai, artinya kendaraan ini bisa dijadikan pilihan di masa depan. Untuk merakit sepeda listrik, dibutuhkan dana hingga Rp 5 juta, sedangkan konversi sepeda motor bisa mencapai Rp 10 jutaan.
Rencana Merakit Kendaraan Roda Empat
Selain membuat produk baru, siswa dan guru di SMK Negeri 1 Nglipar ini juga menawarkan jasa bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi sepeda biasa menjadi listrik.
Ke depannya, SMK ini berencana membuat kendaraan roda empat dengan tenaga listrik. Kendaraan model gokart ini diharapkan bisa segera terealisasi.
Dengan adanya inovasi ini, para siswa sudah mendapatkan bekal ilmu untuk masuk ke dunia kerja. Bahkan dengan kemampuan merakit kendaraan listrik ini, para siswa justru bisa membuka peluang usaha.
Hal ini diungkapkan Desta Adiansyah, salah seorang siswa SMKN 1 Nglipar yang merasa senang bisa memiliki keahlian merakit kendaraan listrik. "Apalagi, sepeda listrik ini jadi lebih irit BBM, mengingat harganya saat ini juga tinggi," kata Desta.
Desta juga mengaku senang bisa ikut dalam pengembangan sepeda listrik di sekolahnya karena banyak ilmu yang diperoleh sehingga bisa menjadi bekal setelah lulus sekolah. "Mungkin setelah lulus bisa membuka usaha ini," ujarnya.
SMK Negeri 1 Nglipar yang berdiri sejak 1999 ini memiliki empat jurusan program keahlian, yakni Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Pemesinan, serta Akuntansi dan Kelembagaan.
(dvs/faz)