Kisah Lucy, Mahasiswi UB yang Berhasil Wujudkan Impian Kuliah di Inggris

ADVERTISEMENT

Kisah Lucy, Mahasiswi UB yang Berhasil Wujudkan Impian Kuliah di Inggris

Devi Setya - detikEdu
Minggu, 09 Okt 2022 13:00 WIB
Mahasiswi UB yang Berhasil Wujudkan Impian Kuliah di Inggris
Lucy mahasiswi UB yang kuliah di Inggris Foto: Humas Universitas Brawijaya
Jakarta -

Salah satu mimpi gadis bernama Lucy Fitria Rizky Nasution terwujud berkat usahanya. Mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) ini tengah sibuk menjalankan kuliahnya di University of Portsmouth, Inggris.

Perempuan yang akrab disapa Lucy ini tercatat sebagai mahasiswi Prodi Administrasi Bisnis, Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya. Ia tengah mengikuti program IISMAeVO, pertukaran mahasiswa vokasi. Kampus tujuannya adalah University of Portsmouth, Inggris.

Dikutip dari laman resmi UB (9/10/2022) program IISMAeVO ini membuat Lucy memiliki kesempatan untuk kuliah selama satu semester di Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Impian sejak kecil

Lucy mengungkapkan kesempatan kuliah di salah satu kampus di Inggris ini akan menjadi pengalaman berharga. Ia mengatakan bahwa Inggris adalah negeri impian Lucy sejak kecil.

Pemandangan suasana Inggris yang disaksikan melalui tayangan televisi menjadikan Lucy memiliki mimpi untuk menjejakkan kaki di Inggris.

ADVERTISEMENT

"Dari sini muncul keinginan saya untuk mendapat beasiswa belajar ke luar negeri. Pilihan pertama saya adalah University of Stracthlyde, dan akhirnya panitia memutuskan untuk menempatkan saya di sini. Dan kini, impian saya akhirnya terwujud", tutur Lucy.

Tantangan kuliah di Inggris

Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di Inggris tentu tidak sama dengan di Indonesia. Deretan tantangan menanti Lucy.

"Saya kesulitan saat memahami aksen British pada saat dosen menjelaskan. Namun, justru di sini tantangannya. Saya harus bisa belajar dua kali lebih keras. And this feeling is what i've missed from myself since years ago, and, I got it back here", ujar Lucy.

Di samping kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, Lucy mengatakan kalau para dosen di kampusnya di Inggris ini memberikan materi dengan maksimal.

"Para dosen di sini mempersiapkan dan menjelaskan materi dengan totalitas. Di dukung dengan fasilitas-fasilitas dan teknologi yang mumpuni, sistem yang terstruktur, dan para dosen juga berusaha membuat mahasiswanya nyaman dan memahami materi yang disampaikan," lanjutnya.

Tantangan yang dihadapi Lucy tak berhenti sampai di situ, ia juga belajar menyesuaikan diri dengan cuaca di Inggris. Perbedaan cuaca bahkan sempat membuat kesehatan Lucy terganggu.

"Seminggu pertama, sempat jetlag, Minggu kedua, sempat tidak enak badan karena faktor makanan, cuaca yang sampai di suhu 6Β°-8Β° C. Tapi akhirnya saya bisa terbiasa. Jika ada yang paling saya rindukan dari Indonesia, tentu saja makanannya karena warga lokal tidak makan nasi. Yang menarik juga, ternyata orang-orang disini tidak seindividualis yang saya kira. Terkadang malah mereka antusias untuk menyapa dan berkenalan. Tapi ini tetap Inggris. Orang-orang tetap menjunjung asas liberalisme. And you do you", jelas Lucy.

Pengalaman berharga selama kuliah di Inggris

Lucy yang merupakan mahasiswa angkatan 2020 ini mengatakan banyak pengalaman berharga yang bisa ia dapatkan. Hidup di negeri orang menuntut Lucy untuk bisa mengatur waktu dan keuangan, bersosialisasi dengan warga lokal dan juga harus siap menghadapi perbedaan.

Ia juga belajar menempatkan diri sebagai seorang muslim di Inggris. Seluruh pengalaman baru ini membuat pikiran dan wawasannya semakin terbuka luas.

"Merasakan belajar di kelas, berinteraksi dengan orang-orang dari dalam dan luar negeri, dan tentu saja berkeliling ke tempat-tempat yang dulunya hanya bisa saya saksikan di ruang keluarga pada saat nonton TV", kata mahasiswi berhijab ini.

Bisa kuliah dengan fasilitas beasiswa ke luar negeri merupakan target Lucy. Atas capaian ini ia merasa bersyukur, apalagi ia telah puluhan kali mencoba mengikuti program beasiswa ini dan baru pada 2022 berhasil terwujud.

"Target untuk dapat beasiswa di luar negeri sebelum umur 20 tahun pada akhirnya tercapai. Bersyukur kepada Allah, diri sendiri dan terima kasih kepada IISMA. Bukan hal yang mudah untuk bisa disini, bukan pula hal yang sulit. Buktinya, saya baru mencoba puluhan kali untuk target ini, dan Tuhan selalu tahu kapan waktunya. Dan memang benar, kalau melihat lagi kebelakang, ini memang waktu yang tepat," pungkas Lucy.




(dvs/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads