Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad berharap kerja sama pemerintah daerah dengan perguruan tinggi terus ditingkatkan. Sebab, perguruan tinggi memiliki banyak kerangka ilmiah terkait upaya-upaya pengembangan ekonomi dan kemajuan masyarakat.
Dia menilai hingga kini masih banyak hasil penelitian di kampus yang belum dimanfaatkan dan hanya disimpan di rak-rak buku. Sehingga, hasil penelitian tersebut belum memberi peran apapun, baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.
"Setop kebiasaan itu. Sangat disayangkan jika hasil-hasil penelitian, terus dibiarkan saja dan tidak memberi manfaat. Termasuk yang ada di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ini," kata Fadel dalam keterangannya, Selasa (27/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menghasilkan riset dan penelitian ilmiah, itu biayanya tidak kecil. Perlu dimanfaatkan lebih besar agar tidak mubazir dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat serta kemajuan daerah," tambahnya.
Fadel juga mengimbau agar pemerintah bisa lebih terbuka untuk mendengar dan menampung hasil penelitian dari perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan. Harapannya, kedua belah pihak bisa saling berkontribusi dalam pengembangan masyarakat dan daerah.
Adapun hal ini ia sampaikan usai menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Negeri Gorontalo. Diketahui, ada tiga guru besar yang dikukuhkan pada acara tersebut. Ketiganya adalah, Amir Halid, Fahrudin Zain Olilungo, serta Rieny Sulistijowati.
Diketahui, Fadel tercatat sebagai salah satu inisiator pendiri UNG yang sebelumnya bernama IKIP Gorontalo. Fadel juga dikenang oleh Civitas Akademika UNG karena menjadi salah satu sosok yang selalu membantu dan memperhatikan setiap perkembangan yang terjadi di sana.
Pada kesempatan ini, Fadel turut mengapresiasi perkembangan yang dicapai UNG, khususnya selama tiga tahun terakhir kepemimpinan rektor UNG Eduart Wolok. Ia mengungkap saat UNG pertama berdiri pada 2004, universitas ini hanya memiliki 4 guru besar. Kini setelah berusia 18 tahun, jumlah guru besarnya bertambah sangat pesat menjadi 44 orang guru besar.
Bahkan dalam waktu dekat, ungkap Fadel, jumlah tersebut dipastikan akan bertambah karena ada 15 calon guru besar yang masih dalam proses. Oleh karena itu, Fadel yakin jumlah penelitian, karya ilmiah, dan jurnal ilmiah yang dihasilkan UNG sangat besar. Namun belum terlalu banyak dimanfaatkan.
Sebagai informasi, pada prosesi pengukuhan kali ini ketiga guru besar berkesempatan menyampaikan orasi ilmiahnya masing-masing. Amir Halid menyampaikan pidato ilmiah berjudul Kebijakan Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak, 'Proyeksi Terhadap Perekonomian Nasional Jangka Pendek'.
Fahrudin Zain Olilungo menyampaikan pidato ilmiah berjudul 'Kutub Pertumbuhan Dalam Perencanaan Pembangunan'. Sedangkan pidato ilmiah yang disampaikan Rieny Sulistijowati berjudul 'Pengembangan Kitosan Crustacea Flavonoid Buah Mangrove dan Bakteri Kitinolitik Sebagai Kemasan Aktif dan Kitinase Masa Depan'.
(akd/ega)