Nama siswa SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan adalah Juan Lexsie. Berpose dengan seragam karate, ia baru saja mengantongi medali perunggu cabang olahraga karate kata putra pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2022.
Pemuda yang akrab dipanggil Juan itu baru pertama kali memenangkan perlombaan O2SN. Juan sebelumnya sempat mengikuti di tahun 2020 dan 2021, namun belum berkesempatan meraih medali.
Kegagalan yang dialaminya di O2SN tahun 2020 dan 2021 sempat membuat siswa asal Medan ini ingin menyerah. Namun, karena dukungan kedua orangtua dan pelatihnya, Juan terus melanjutkan perjuangannya hingga bisa mencapai salah satu mimpinya yaitu menjadi juara di ajang talenta O2SN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mama selalu menguatkan dan bilang tidak apa-apa kita coba lagi, kita buktikan pemain dari Sumatera Utara bisa juara," ujar Juan dalam situs Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek, Senin (12/9/2022).
Di balik prestasinya yang membanggakan, terselip kisah haru penuh perjuangan. Latar belakang Juan bukanlah yang paling gemilang.
Dukungan dari Orang Tua
Juan bukan berasal dari keluarga yang berada. Namun ia mengaku selalu mendapat motivasi dan dukungan dari orang tuanya.
Ayah Juan bekerja sebagai tukang becak dan ibunya bekerja sebagai petugas kebersihan. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak sejak ia masih duduk di bangku kelas 6 SD. Penghasilan yang diperoleh pun tidak tetap, namun masih dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Meski demikian, orang tua Juan memberikan motivasi setiap hari untuk mengikuti berbagai kompetisi. Bahkan, awal kecintaan Juan pada karate dimulai dari ibunya yang menyarankan Juan dan adik untuk mengikuti Perguruan Shindoka di Tembung.
Pada awalnya Juan dan adiknya tidak langsung bisa berlatih karena keadaan ekonomi yang kurang mampu. Namun, teman ibunya berbaik hati membayarkan dan membelikan mereka baju karate. Sejak saat itu, mereka sangat rutin berlatih.
Perjuangan Menuju O2SN
Berbagai kendala kerap menghampiri Juan, salah satunya ia sempat mengalami kecelakaan saat pulang dari sekolah yang menyebabkan mata kakinya bergeser sebelum kompetisi pada tahun 2018. Hal tersebut membuat Juan tidak bisa mengikuti latihan dan pertandingan selama sebulan.
Selama persiapan O2SN tahun 2022, Juan juga mengalami kelelahan dan cedera. Namun perjuangan selama beberapa tahun berbuah hasil. Juan berhasil memperoleh medali perunggu di lomba yang telah diikutinya sejak kelas 10.
Tidak berhenti di situ, siswa yang memiliki hobi berenang dan bernyanyi ini masih terus berlatih untuk bisa mewakili Indonesia di ajang karate dunia. Juan bercita-cita membanggakan Indonesia di ajang Internasional.
Siswa yang juga menjadi ketua OSIS ini ingin mengambil Jurusan Olahraga agar bisa bekerja di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) atau membuka sebuah klub Olahraga.
"Pesan saya, kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Jangan pernah menyerah, ingat ada orang tua yang harus dibanggakan, jangan pernah mendengar apa kata orang lain. Dan jangan pernah lupa untuk berdoa. Kunci sukses adalah usaha dan berdoa," pungkas atlet karate itu.
(nir/nwy)